
Hari ini (23/8) akan menjadi hari yang bersejarah buat saya. Karena nanti akan ada malam puncak penghargaan (yang sudah ditunggu-tunggu) untuk saya dan kedua teman saya atas lomba maskot Surabaya kemarin. Sambil menunggu malam tiba, kami menghabiskan waktu dengan rombongan orang-orang kreatif berkeliling Surabaya. Setelah mengikuti Pesta Cak Koen 2015 tadi pagi, sekarang saatnya makan siang!
Lanjutan dari: Jalan-Jalan Ke Surabaya (Bagian 2)
Makan Siang
Sekitar pukul 12:00 waktu Surabaya, kami semua berangkat mengitari kota ini demi mencari tempat makan yang enak. Tadinya mau ke sebuah restoran yang menu utamanya sate, namun ternyata hari itu sedang tutup. Sebagai alternatifnya, kami makan di rumah makan “Bu Rudy”, dan saya memesan menu nasi udang empalnya yang terkenal itu~
Tempat makan ini ramai sekali! Cukup banyak pengunjung yang datang untuk makan di sini. Saya kira, kami akan kehabisan tempat, ternyata masih ada sisa 1 meja besar yang muat untuk rombongan kami. Tak perlu menunggu lama, pesanan kami datang. Pas saya mencobanya, hmm, enak juga~ Ah, saya mah kalau sudah lapar, apa saja dibilang enak~ 😛
Bosan Di Spazio
Selesai makan, rombongan kembali ke Spazio. Katanya sih sekarang acara bebas, tapi saya gak tau mau ngapain. Akhirnya, saya malah nongkrong di ruang depan Forward Factory kemarin. Di ruang ini sedang ada acara kayak pelatihan software Android gitu. Pesertanya mahasiswa dan anak SMA/SMK di Surabaya, dan katanya pelatihan ini gratis, tidak dipungut biaya. Keren ya!
Di pojok ruangan, ada kak Faza Meonk sedang asik menggambar. Pas saya dekati… WOW! Dia menggambar pakai Wacom Cintiq Companion!!! Buat yang belum tau, Wacom Cintiq Companion ini adalah tablet buat menggambar yang bisa dihubungi ke laptop. Menggambar di tablet ini menggunakan stylus berbentuk pensil. Bedanya dengan Wacom Bamboo punya saya, milik kak Faza berisi layar di tablet gambarnya! Haduuuh, canggih bangeeet!
Pada akhirnya, saya cuma ngelihatin dia bikin komik komik untuk Webtoon saja. Iya, kak Faza ini salah satu komikus terkenal di Indonesia, dengan tokoh komik andalannya yang bernama “Si Juki”. Pas dia menggambar, saya cuma bisa bengong takjub melihatnya. Mau ajak ngobrol juga takut dia merasa terganggu. Ahahaha, soalnya saya juga risih sih kalau ada yang ajak ngobrol pas lagi asik menggambar.
Menghabiskan Sore
Sekitar pukul 15:30, kami turun ke lobi Spazio, dan mampir ke sebuah cafe bernama “Bangi Kopitiam”. Ada dua area nongkrong di sini, yaitu di luar atau di dalam cafe (saya milih di dalam, karena adem~). Kalau gak salah, saya memesan teh dingin campur cokelat deh kayaknya (atau cappucino?). Rasanya aneh, dan gak tau juga kenapa pesan beginian. *toyor jidat sendiri*
Tidak lama, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Grand City Surabaya. Duh, jauh-jauh ke Surabaya, ujung-ujungnya nongkrong di mall~ 😆 Kami semua mampir ke cafe (lagi) yang bernama “Nona Manis”. Err, sebenarnya gak tau juga sih, ini cafe atau restoran, lantaran menu makanannya beragam banget. Kami duduk di sofa besar yang berbentuk setengah lingkaran.
Karena baru pertama ke sini, saya ingin jalan-jalan sebentar di Grand City, ditemani si Haikal. Kami berdua berjalan mengitari mall yang lumayan besar ini. Setelah puas berkeliling (tanpa beli apapun), kami kembali ke Nona Manis. Saya pun memesan chocolacino panas, sambil makan pisang bakar yang udah dipesan kak Faza dan kawan-kawan. Di sini, kami banyak bertukar pikiran soal komik. Lha, wong isinya komikus semua! Ahahaha, seru banget ngobrol bareng mereka!
Penganugerahan Pahlawan Ekonomi 2015 Kota Surabaya
Pukul 18:00, kami kembali ke Balai Kota Surabaya, dengan berjalan kaki (karena jaraknya “lumayan” deket sih). Sampai di sana, kami melihat banyak sekali warga yang berkumpul di alun-alun dan gedung balai kota. Tidak kalah ramai dibanding acara pagi tadi! Rombongan kami pun langsung masuk ke dalam gedung balai kota dan menikmati santap malam dengan aneka ragam masakan khas Surabaya.

Sehabis makan, kami semua berkumpul di belakang panggung, tempat malam acara Penganugerahan Pahlawan Ekonomi 2015 Kota Surabaya. Katanya, acara ini adalah bentuk penghargaan dari pemkot Surabaya untuk para UKM di berbagai kategori industri. Acara ini berlangsung meriah dan penuh tangis kebahagiaan dari para pemenang.

Nah, setelah semua pemenang Pahlawan Ekonomi dibacakan, tibalah giliran rombongan kami untuk naik ke atas panggung! Wuooogh, rasanya jantung saya mau copot begitu berdiri di hadapan banyak warga Surabaya! Di atas panggung, dilakukanlah penyerahan cinderamata oleh Wali Kota Surabaya, Bu Tri Rismaharini, yang berupa miniatur patung Sura dan Buaya, blangkon dan kaos berisi maskot “Cak Sura dan Cak Baya” yang juga bertuliskan “suwun yo, cak” (terima kasih, mas).

Mengutip situs Surabaya News Week, Bu Risma menjelaskan bahwa nantinya maskot yang telah dirancang ulang ini (Cak Sura dan Cak Baya), bisa dijadikan cinderamata hasil kreasi para pelaku UKM Kota Surabaya. Nantinya, cinderamata ini akan dijadikan souvenir para tamu rapat persiapan konferensi habitat (Preparatory Committee 3 for Habitat III) dari 167 negara, yang akan digelar di Kota Surabaya pada bulan Juli 2016 nanti. WOOHOO!!! KEREN BANGEEET!!! *usap air mata*

Yang paling mengharukan, pas kami turun dari panggung, banyak warga yang bertepuk tangan dan mengatakan “suwun yo, cak” pada kami. Huwaaa, rasanya pengen nangis, sumpah! Malam ini benar-benar malam bersejarah buat saya! Malam yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Cinta banget deh dengan kota Surabaya ini!
Istirahat di Waterplace Residence
Jam 20:00, rombongan kami pamit kepada Bu Risma. Kami mengucapkan banyak terima kasih pada beliau atas segala yang telah beliau berikan kepada kami. Di depan gerbang alun-alun, saya, Haikal dan Fauzan berpisah dengan rombongan kak Faza, karena mereka harus terbang malam ini. Jadwal penerbangan kami besok pagi, dan sekarang kami berangkat menuju apartemennya Trisna di Waterplace Residence Surabaya, untuk numpang menginap di sana.

Kami bertiga yang sampai duluan, menunggu Trisna (yang masih di alun-alun) di lobi apartemen. Tak lama dia datang, dan mengantar kami ke sebuah kamar yang ukurannya tidak terlalu luas, dengan beberapa sekat kamar di dalamnya. Saya sekamar dengan Haikal, sementara Fauzan dengan Trisna. Saya pun segera mandi, ganti pakaian dan sembahyang. Habis itu, kami semua sempat ngobrol sebentar di ruang tamu sambil menonton televisi, hingga memutuskan untuk tidur dan beristirahat.
Paginya, kami dibangunkan oleh Pak Yansen, yang ternyata semalam juga tidur di sini. Beliau menyuruh kami untuk segera berangkat, takutnya kami terjebak macet di jalan hingga telat naik pesawat. Saya pikir, iya juga ya, apalagi ini hari senin (24/8)! Selesai mandi dan berkemas, kami pamit sama Pak Yansen, dan diantar sampai ke taksi oleh Trisna. Kami bertiga pun segera berangkat menuju Bandara Juanda Surabaya.
Berpisah Dengan Fauzan dan Haikal
Panitia Kinetic mengirimkan tiket kami bertiga ke email saya, dan kami tidak ada waktu untuk mencetak tiket saat itu. Setelah sempat kena macet sebentar, sekitar pukul 10:00 kami sampai di Terminal 1 Bandara Juanda. Di sana, saya bertugas mengantarkan Fauzan untuk check-in (dia akan kembali ke Yogyakarta). Sebelum masuk, saya menitipkan tas ke Haikal yang menunggu di luar. Setelah Fauzan selesai check-in, kami berpisah di sana. Keluar dari sana, saya dan Haikal berangkat menuju Terminal 2.
Sampai di sana, kami berdua segera check-in dan mencari tempat untuk makan siang. Kami memutuskan untuk makan di Hoka-Hoka Bento. Habis perut kenyang, kami pun masuk ke ruang tunggu. Saya baru sadar, ternyata Terminal 2 di Bandara Juanda ini bagus dan luas banget, gak kalah dibanding teminalnya Bandara Soekarno Hatta. Sayangnya, pesawat Air Asia yang kami tumpangi sempat delay 1 jam! Aslinya berangkat jam 12:00, dipindah ke jam 13:00.
Di dalam pesawat, saya duduk di sebelah Haikal, dan kami mendarat dengan selamat di Bandung sekitar pukul 14:30-an. Di Bandara Husein Sastranegara, kami berdua berpisah. Haikal dijemput oleh ayahnya, sementara saya pulang ke kostan naik Gojek. Sampai di kost sekitar pukul 16:00, karena tadi ban motor Gojeknya sempat bocor di jalan.
Dengan berakhirnya tulisan ini, maka berakhirlah kisah jalan-jalan seru di Surabaya. Saya merasa sangat senang dan bangga bisa merasakan kehangatan Surabaya dan orang-orangnya selama 3 hari ini. Terima kasih buat Haikal dan Fauzan, buat Kak Faza dan rombongan kreatif, buat Bu Risma sang walikota, buat panitia Kinetic, dan buat seluruh warga Surabaya! Terima kasih atas semuanya. Semoga kalian menyukai maskot baru Surabaya, “Cak Sura dan Cak Baya”. Semoga nanti bisa ke sana lagi. Astungkara.
Salam,
Agung Rangga
Comments (7)
Susisays:
12 Februari 2016 at 05:283 hari yang menyenangkan di Surabaya ya mas.
Agung Ranggasays:
12 Februari 2016 at 09:56iya, sangat menyenangkan! 😀
Garasays:
12 Februari 2016 at 11:24Waah keren banget bisa menang lomba terus ketemu dengan Bu Risma, dapat banyak penghargaan, sumpah saya sampai nggak bisa ngomong: kagum banget dengan dirimu Gung :hehe. Terus menggambar dan teruslah berprestasi yaa, mudah-mudahan di masa depan bisa lebih banyak lagi penghargaan yang bisa disabet :amin. Adain giveaway boneka maskot Surabayanya dong :hihi!
Agung Ranggasays:
12 Februari 2016 at 11:52hihi, makasih bli! 😀
sip, begitu bonekanya jadi, nanti langsung bikin giveaway deh~ XD
Garasays:
12 Februari 2016 at 12:01Asyik! Ditunggu~
liannyhendrawatisays:
12 Februari 2016 at 13:20Sudah mampir di postingan bag 1 dan 2. Keren banget, bisa ketemu dg Bu Risma.
Sukses terus ya.
Maskot Cak Sura dan Cak Baya dibuat boneka pasti imut banget 😀
Agung Ranggasays:
12 Februari 2016 at 15:37wah, terima kasih sudah membaca tulisan saya. 😀
iya, gak sabar lihat boneka mereka! 😆