
Sekolah – Kelas Baru, Suasana Baru | mulai dari nol lagi. “Oke, oke, mungkin kelas ini adalah kelas yang terbaik untuk saya. Jauh dari teman-teman dekat, menyandang sebagai kelas urutan pertama, sampai saya harus beradaptasi lagi dengan suasana dan orang-orang yang bisa dibilang…’baru’.”
Halo, ini sudah hari senin ya? Kalau gitu, ini artinya saya sudah berada di tahun ajaran baru. Dan tentu saja, karena saya sekarang sudah kelas 12, maka saya mendapatkan kelas baru, beserta (mungkin) teman baru. Ya, ya, apapun itu, saya akan terima deh~ Dimulai jam 5 pagi waktu Indonesia bagian barat, alarm ponsel berbunyi cukup keras waktu itu. Dengan mata masih merem-melek, saya putuskan untuk memaksa badan saya yang sudah menempel erat di tempat tidur untuk bangkit (gara-gara kebanyakan libur sih, jadi males bangun pagi ‘kan~)
Habis mandi, langsung sembahyang pagi, sarapan, dan nge-tweet sebentar (gak bisa lepas dari yang namanya Twitter!). Isi tweetnya, apalagi kalau bukan harapan dan doa agar saya dapat menempati kelas yang baik, nyaman, serta dengan orang-orang yang sudah saya kenal dengan baik.
Dan segala persiapan untuk sekolah hari itu (seperti buku tulis kosong 3 buah dan alat tulis) sudah siap, sudah berpakaian rapi, dan saya pun pamit sama ortu. Mulai menghidupkan motor, lalu segera berangkat dengan sejuta harapan akan satu hal, “semoga ini akan jadi kelas terakhir yang menyenangkan”.
Syukurlah, saya sampai di sekolah tidak terlalu telat. Karena, hari ini ternyata ada upacara besar, yang diikuti oleh seluruh warga sekolah saya. Mulai dari kepsek, guru, tata usaha, sampai murid-murid kelas 12 (9 kelas), kelas 11 (9 kelas), dan kelas 10 baru (11 kelas!!!). Wow, banyak sekali~ Karena pagi itu belum ada pembagian kelas, terpaksa kami harus berdesak-desakan berbaris dengan tak teratur. Iya, yang lain sih pada ribet pas baris, sedangkan saya, cuek aja berdiri di barisan agak belakang~
Dan karena posisi saya yang ‘kurang’ strategis, maka saat bu kepsek berbicara soal menyambut tahun ajaran baru, saya kurang bisa menangkap isi pembicaraan tersebut (ya iyalah, gimana mau dengar kalau posisimu ada di barisan belakang ditambah suasana gaduh dari ratusan orang di lapangan yang mulutnya gak bisa berhenti ngoceh~).
Cukup lama upacaranya, ada sekitar 1 jam saya berdiri panas-panasan di lapangan itu. Habis itu, saya mulai mencari-cari teman-teman saya yang dulu sekelas pas kelas 11. Syukurlah, mereka ternyata masih berkumpul di sisi lapangan. Hmph… Andai saja, kelas 11 kemarin tidak dirombak lagi, pasti saya akan sangat nyaman berada di sana (sebuah harapan keputusasaan~).
Oke, kami pun mulai berbincang-bincang soal liburan kemarin. Dan ada sekitar 1-2 jam kami mengobrol, sampai pada akhirnya, sesuatu yang saya takutkan terjadi, pengumuman pembagian kelas! Jeng-jeng-jeng-jeng~~~ (nyetel musik horor~) Ternyata, pengumumannya tidak dilakukan di lapangan dengan speaker seperti tahun lalu, melainkan hanya sebuah daftar absen berisi nama-nama penghuni kelas baru yang ditempel di jendela kaca ruang guru?! Alhasil, semua murid yang ada di situ, baik kelas 12 maupun kelas 11, tumpah ruah berlarian dan berdesak-desakan ke depan ruang guru.
Tak mau ketinggalan, dengan jantung berdegup keras, keringat dingin serta rasa penasaran dan was-was, saya memberanikan diri untuk berdesak-desakan demi melihat nama saya di kelas 12 nanti. Tapi, tak sampai 30 detik, saya menyerah~ Saya gak kuat berdesakan di sana~ (hehe~) Ya sudah, saya tunggu saja sampai keadaan depan ruang guru agak lenggang (lama juga loh nunggunya!), dan pas udah sedikit yang melihat pengumuman kelas itu, barulah saya ke sana. Dan tebak, impian saya musnah…
Saya masuk ke kelas yang bernama 12 IPA 1, dan yang membuat saya shock yaitu, saya (kembali) gagal sekelas bersama kedua teman akrab saya, Yunas dan Yogas. Sudah gitu, impian saya yang lain, ‘mendapatkan kelas berisi nama-nama orang yang setidaknya saya kenal’ juga kandas~
Ya, sangat sedikiiit sekali nama-nama yang saya tau di daftar absen kelas baru itu. Ada sekitar 10%-nya saja yang saya kenal. Sisanya? Hmph, jangan ditanya deh~ Yang pasti, saya harus kembali bersosialisasi dan beradaptasi dengan orang-orang baru, plus suasana kelas baru. Dan yang utama, ‘benar-benar mulai dari NOL’ lagi!!!
Oh iya, tadi sih dengar-dengar ada cukup banyak yang mau pindah kelas. Memang sih, untuk melakukan pindah kelas (atau bisa dibilang, ‘tukeran’ kelas) cukup merepotkan. Sempat terbesit di pikiranku untuk juga melakukan hal ini, tapi, mana ada yang mau ke kelasku, 12 IPA 1 yang notabene, pasti orang-orangnya pada gak seru~ (belum tau juga sih sebenarnya~)
Tapi, semua itu tetap saya terima dengan lapang dada. Ya, ya, mungkin ini agak berat, tapi, apapun yang terjadi, tujuan utama saya ke sekolah itu hanya belajar dan lulus. Urusan teman, mungkin hanya sebagai bumbu pelengkap saja dalam kehidupan bersekolah. Untuk itu, semoga kelas yang terakhir selama SMA ini, akan menjadi kelas yang akan bisa dikenang. Semoga…
Salam – Agung Rangga
Tinggalkan Balasan