Press ESC to close

Sempat Pulang | part end

Curhat – Sempat Pulang | part end. Malamnya hujan! Ya, hujan deraaas banget. Senang banget deh dengan yang namanya bau hujan, karena baik di Bekasi maupun di Bandung, hujan sangat-sangat-sangat jarang terjadi, gak tau kenapa. Mendengar suara hujan, membuat pikiran saya teduh. Sehingga kami bisa tidur nyenyak pas mekemit di sana~

Untung saja kami sekeluarga sudah dapat tempat untuk menginap malam itu, dan untung juga kami sudah makan malam (dengan bekal yang sudah dibawa dari rumah)~

Lanjutan dari: Sempat Pulang | part 1


• Pulang ke Bekasi

Huaaah, bangun pagi dengan hawa sejuk itu memang indah, segar banget~ Sabtu (27/10) pagi ini, kami siap-siap kembali ke rumah. Oh iya, berhubung cuaca yang memang dingin, tak ada satu pun anggota keluarga kami yang mandi, dari kemarin sore Ngahaha, yang penting sudah cuci muka dan ganti baju, biarpun gak mandi tetap gak bau~

Lalu setelah sarapan dengan mie rebus, kami sembahyang terakhir sebelum pamit ke Bekasi. Cuaca pagi itu teduh, mungkin karena sisa-sisa hujan semalam. Saya sembahyang sangat khusyuk, memohon agar selalu diberikan kesehatan, keselamatan, serta kelancaran dalam menjalani kuliah. Ya, semoga beliau mengabulkan doa saya. Astungkara~

Sekitar pukul 9:00 kami berangkat pulang, tentunya setelah pamit dengan Abah dan Emak (baca part 1!). Dan seperti biasa, mata saya begitu dimanjakan sepanjang perjalanan pulang oleh pemandangan asri di kaki Gunung Salak~ Sawah-sawah, hutan, dan gunung, bukankah itu yang kita rindukan sebagai penghuni kota nan padat?

Syukurlah, sama seperti pas kami berangkat ke Bogor, perjalanan pulang ke Bekasi pun cukup lancar~ Sampai di rumah langsung makan siang, dan langsung istirahat siang. Tadi, saya dapat kabar kalau 2 teman-paling-akrab-sedunia saya, Fani dan Yogas, juga sedang ada di Bekasi!!! Maka, kami segera buat janji untuk main sore nanti~


• Main di Rumah Fani

Dan sorenya, saya segera berangkat ke rumah Fani, dengan mengendarai motor saya! Huaaaah, untung saja saya gak lupa bagaimana cara mengendarai motor~ *lebaynya keluar*. Sampai di sana, ternyata si Yogas sudah sampai duluan dari saya. Ngahaha, kangen banget deh main dengan mereka, ya walaupun cuma di rumah Fani untuk mengobrol-ngobrol ria~ (kami biasa menyebutnya dengan: rumpi!)

Hmm, kapan ya, kami bisa berkumpul berlima lagi. Ya, kami kan GSL, dan kami berlima (saya, Fani, Yogas, Yunas, dan Mira) sekarang kuliah di tempat yang jauh-jauh. Saya dan Yogas di Bandung (tapi tempatnya Yogas dengan saya sangat jauh), Fani di Jakarta, Mira di Semarang, sementara Yunas jauh di negeri orang, Turki.

Oh iya, kami di sana gak cuma ngobrol, tapi juga nonton tv! Oh, bicara mengenai televisi, selama di Bandung saya tidak pernah lagi menonton tv. Sekalinya nonton, itupun pas lagi makan di warteg, dan acaranya pasti yang saya gak suka. Ya, sudah berapa acara yang terlewat, terutama acara kartun di pagi hari~

Lapar~~~ Untung saja si Fani punya persediaan mie, dan kami bertiga pun masak dan makan malam dengan mie, apalagi ditambah dengan bakso~ Hehe, jangan heran, karena setiap kami main bareng di rumah Fani, kami selalu menyediakan waktu untuk makan dan masak mie bareng~ Yaa, seperti sudah jadi tradisi GSL gitu deh~

Hari sudah malam (sekitar pukul 19:00), saya dan Yogas pun pamit. Dan sampai di rumah, saya ditanya sudah makan atau belum oleh mama. Tapi, pas saya melihat kalau mama masak nasi goreng andalannya, maka segeralah saya santap! Hahha, biar sudah agak kenyang makan mie bakso tadi, tetap saja saya gak mau terlewat dengan salah satu masakan mama yang satu ini~ *kenyang banget*


• Kembali ke Bandung

Hari terakhir di rumah, dan bersiap pagi-pagi sekali untuk kembali ke dunia yang sesungguhnya, Bandung. Karena hari itu hari Minggu (28/10), yang sekaligus hari terakhir dari long weekend, pasti jalanan bakal macet karena arus balik. Maka dari itu, saya ditemani ayah, pamit dari rumah jam 6:00. Dengan mobil, saya diantar ayah ke Bandung.

Hiks, ada rasa sedih pas (kembali) meninggalkan rumah, meninggalkan keluarga. Tapi, mau gak mau, suka gak suka, dan rela gak rela, saya tetap harus kembali ke Bandung. Karena, kata ayah saya, saya memang sudah pasti bakalan tinggal dan menetap di Bandung nantinya (entah maksud perkataan beliau apa, yang jelas kedengaran seperti memang takdir saya begitu).

Perjalanan lancar, jam 10:00 kami sudah sampai di asrama. Dan karena tidak bisa lama-lama, ayah saya pamit untuk pulang ke Bekasi, thanks dad. Oh, saya juga bawa oleh-oleh dari rumah, yaitu kue kering dari ketan dan gula, buatan mama yang memang sudah dipersiapkan dari kemarin-kemarin, sengaja untuk teman minum teh saya di Bandung~


Senang rasanya bisa pulang ke rumah. Apalagi bisa ke pura Gunung Salak. Dan terutama, senang karena bisa kembali berkumpul dengan keluarga kembali. Semoga kapan-kapan bisa pulang lagi~

Salam Agung Rangga

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *