
Lomba – Pas pertama kali diberitahu kalau karyaku masuk nominasi 10 besar, jantungku rasanya mau copot! Bayangkan saja, dari 54 karya maskot dengan gaya gambar yang unik-unik, lucu-lucu, dan keren-keren itu, karyaku bisa nyempil bersanding dengan 9 karya lainnya, untuk memperebutkan posisi sebagai maskot (dengan tampilan baru) untuk kota Surabaya!
Sebenarnya, sudah dari bulan Juli 2015 aku tahu ada lomba cipta ulang maskot kota Surabaya ini. Penyelenggaranya ialah Pionicon, sebuah perusahaan manajemen hak kekayaan intelektual (intellectual property) pertama (sepertinya) di Indonesia. Bekerja sama dengan Kreavi (situs portofolio online Indonesia) dan Pahlawan Ekonomi Surabaya, Pionicon menggagas KINETIC, sebuah gerakan sosial untuk merancang maskot kota.
Dan sebagai permulaan, kota pertama yang akan dibuatkan maskot adalah Surabaya. Hmm, sebenarnya sih, Surabaya sendiri sudah punya ikon yang cukup kuat, yaitu hiu dan buaya (yang juga menjadi simbol dari kota Surabaya). Nah, maka dari itu, tugas peserta lomba adalah merancang ulang maskot hiu dan buaya tersebut agar dapat memperkuat identitas kota Surabaya.
Seperti yang dikutip di situs lombanya, maskot pemenang akan bekerjasama dengan lebih dari 2640 ibu rumah tangga pelaku UKM yang tergabung dalam program Pahlawan Ekonomi, sebuah wadah yang mendorong mereka menghasilkan bermacam-macam produk kreatif. Ke depannya, maskot baru ini diharapkan bisa dikembangkan menjadi berbagai produk kerajinan lokal seperti kaos, tas, boneka, hiasan, dan kerajinan tangan lainnya. 3 Kreator maskot terpilih akan diterbangkan ke Surabaya untuk menerima penghargaan dari Ibu Tri Rismaharini, walikota Surabaya.
WOOOW!!! SUPERDUPER WOOOW!!! Gila banget gak sih hadiahnya?!?! Bayangin aja, karya kita dapat bermanfaat bagi warga Surabaya, bisa dijadikan segala macam produk, hingga bisa bertemu sang walikota super, Bu Risma!!! *elap iler*
Setelah aku cerita ke bapak dan mama, beliau bilang “coba aja ikutan, kalah-menang gak usah dipikirin, yang penting sudah berusaha~”. Yap, aku mencoba untuk ikhlas dalam berkarya, tak terkecuali saat mengikuti lomba-lomba seperti ini. Semuanya aku anggap “cuma iseng ikutan” saja, kalau menang ya syukur, kalah ya nggak apa-apa. Setidaknya, aku menuruti semua nasehat yang kedua orangtuaku berikan. Intinya, jangan terlalu berharap! Karena, semakin besar berharap, kalau kita kalah, semakin besar pula rasa kecewanya (curhat nih ye~).
Oke, balik lagi ke topik. Walaupun iseng, setidaknya aku menerapkan apa yang dosenku selalu katakan ke semua mahasiswanya, “kalau bikin karya jangan asal jadi, harus ada konsep dibalik karya itu!”. Dan mau-gak-mau, aku pun mulai googling soal kebudayaan Surabaya, bagaimana suasana di sana, seperti apa karakter dan watak orang-orang yang tinggal di sana, dan pastinya, bagaimana cerita asli dari legenda kota Surabaya yang terkenal itu.
Setelah riset, aku mulai membuat sketsa karakter. Dalam prinsipku, maskot yang bagus harus bisa memikat semua orang mulai dari anak kecil hingga kakek-nenek, makanya aku buat se-“ramah” mungkin. Karena bagaimanapun, “hiu” dan “buaya” terkenal sebagai binatang buas yang tanpa ampun menghabisi mangsanya. Sebuah tantangan besar untuk bisa mengubah persepsi masyarakat terhadap 2 binatang ini menjadi sesuatu yang sifatnya 360 derajat (bertolak-belakang).
Oh iya, satu lagi, maskot yang bagus menurutku ialah yang memakai/memiliki setidaknya salah satu atribut dari apa yang diwakilkan oleh maskot tersebut! Dan hal pertama yang aku pikirkan ialah: blangkon! Pluk, pluk… Aku pun memakaikan blangkon pada kedua maskot buatanku. Nah, segini aja cukup. Jujur, tadinya sih mau aku pakaikan hingga ke baju-baju adat Surabaya, tapi, kok kayaknya jadi riweuh pisan… Ya sudahlah, toh blangkonnya saja sudah cukup “Surabaya” kok~ *kedip-kedip*
Soal memilih warna, paling mudah sih pas bagian si buaya, tinggal kasih warna hijau-kuning selesai. Pas yang hiu, aku bimbang memilih warnanya. Tadinya sih mau pakai warna biru, err, tapi kayaknya kok jadi aneh gitu hiu warna biru… Dan jadilah ambil warna dari hiu yang asli, putih keabuan.

Akhirnya, tanggal 2 Agustus aku submit karyaku ke situs Kreavi. Dan aku beri keterangan konsep karya seperti ini:
“Karakter Cak Sura dan Cak Baya merupakan karakter yang diadaptasi dari legenda terkenal tentang asal-usul kota Surabaya. Cak Sura adalah seekor ikan hiu yang menguasai laut, sedangkan Cak Baya adalah seekor buaya yang menguasai daerah darat. Biarpun keduanya sangat berbeda, mereka adalah teman yang sangat akrab. Karakter Cak Sura digambarkan sebagai karakter yang berhati lembut, bijaksana, dan menjunjung tata krama. Bertolak belakang dengan karakter Cak Baya yang ceplas-ceplos, tegas, dan sedikit kasar. Kedua karakter menggunakan udeng batik pinggir modang putih warna hitam tiga tingkat dengan poncot miring, yaitu hiasan kepala yang dipakai oleh laki-laki Surabaya pada jaman dulu, sebagai pertanda bahwa kedua karakter akan terus melestarikan budaya Surabaya agar tetap eksis sepanjang jaman. Sementara kata “Cak” dalam nama kedua karakter ini merupakan sebuah panggilan akrab untuk laki-laki bagi masyarakat Surabaya, agar kedua karakter dapat mudah diterima oleh masyarakat Surabaya.”
Tiba-tiba, 3 hari kemudian (5 Agustus) aku mendapat telepon dari kak Bagus (dari Kreavi) yang bilang kalau maskot buatanku MASUK NOMINASI 10 BESAR!!! WUAAAAH!!! Matur sukseme Hyang Widhi Wasa, matur sukseme… Setelah selesai berbicara, aku langsung bilang ke orangtuaku, dan betapa senang dan bangganya mereka! Tapi ya itu tadi, aku dikasih tau harus tetap ikhlas, dan menyerahkan semua hasilnya ke Sang Hyang Widhi. Sip, astungkara.

Lalu aku disuruh kak Bagus untuk mengupload file resolusi tingginya untuk dipajang di acara Popcon Asia 2015 (liputan acaranya bisa kamu baca di sini). Senang banget-bangeeet bisa melihat Cak Sura & Cak Baya tampil di Paviliun Surabaya di acara Popcon Asia kemarin! Oh, sekedar informasi, ternyata nominator 10 besar ditentukan oleh 3 juri (Wahyu Widodo – Direktur Usaha Suara Surabaya Media, Faza Meonk – CEO Pionicon, dan Sunny Gho – Director of Stellar Labs). Sementara untuk menentukan 3 pemenang utama, dilakukan dengan cara voting selama 4 hari. Votingnya bisa dilakukan di acara Popcon, atau online di situs Kreavi.
Sampai juga pada hari pengumuman pemenang, yaitu tanggal 15 Agustus. Uuugh, rasanya dag-dig-dug sekaliii! Sejak pagi mulai pas bangun tidur, aku terus memantau pengumumannya di fanpage facebook Kreavi maupun Pionicon (kepo level: akut!). Namun, belum ada tanda-tanda sama sekali. Malamnya aku ditelepon bapak, nanya udah pengumuman atau belum, dan kujawab belum. Saking berdebarnya, aku ga bisa tidur, dan jadilah malah mainan ponsel di atas kasur. Dan pas jam 23:46, muncul gambar ini di fanpage Pionicon:


Keterangan pengumumannya seperti ini:
“Pada hari ini, PIONICON dengan bangga mengumumkan pemenang KINETIC, kompetisi merancang maskot kota. Dalam waktu 10 hari, terkumpul 54 karya rancangan ulang maskot ikan hiu dan buaya milik kota Surabaya. Seluruh karya yang masuk tersebut kemudian dipilih menjadi 10 besar untuk di-vote secara online. Hanya dalam waktu 4 hari, terkumpul 1.660 suara dari seluruh Indonesia. 3 maskot terbaik adalah,
- Cak Sura dan Cak Baya oleh Agung Rangga Lawe dari Bandung
- Sura dan Baya oleh Nur Aji Fauzan dari Yogyakarta
- Sura dan Boyo oleh Haikal dari Bandung
Pemenang akan diundang untuk menghadiri penghargaan di Surabaya pada tanggal 23 Agustus 2015 bersama Ibu Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya. Selamat kepada para pemenang! Kalian akan dihubungi langsung oleh tim PIONICON mengenai detail prosesi penghargaan. Terima kasih kepada para peserta yang sudah mengirimkan karya. Kami tunggu kontribusi kalian dalam KINETIC selanjutnya!”
Saat itu juga, aku langsung nelepon bapak, dan beliau senang sekali mendengarnya (maaf ya pak, tidurnya kegangggu…). Lalu juga nelepon adikku Dewi yang lagi di Bali, dia juga senang! Dan tak lupa, aku langsung bersujud syukur ke Ida Sang Hyang Widhi Wasa, selaku yang membimbing diriku dalam setiap berkarya. Aku juga berterima kasih buat kalian yang sudah mendukungku selama ini, terutama yang sudah memilih karyaku di tahap voting kemarin. Matur sukseme, matur sukseme… *nangis haru*
Sesuai dengan pengumumannya, aku bersama 2 pemenang lainnya akan terbang menuju Surabaya untuk menerima penghargaan dari Bu Risma. Bagaimana kisah perjalananku selama 3 hari di sana? Hihihi, tunggu di tulisan berikutnya ya!
Salam – Agung Rangga
Comments (27)
Balqis Fsays:
25 Agustus 2017 at 13:47Logonya bagus kak… Kira2 saya boleh nggak minta ijin menggunakan karya kakak untuk komik sejarah yang akan kami ikut sertakan dalam lomba se-Jawa Timur? Mohon dibalas kak 🙂
Agung Ranggasays:
31 Agustus 2017 at 15:03Terima kasih.
Untuk lomba apa ya?
bangalifuddinsays:
15 Juni 2020 at 11:56Saya sebagai warga surabaya bangga kak dg logo sura & baya yg kakak buat.. Kalau saya izin download & pakai untuk salah satu unsur (tapi saya edit kembali) logo pada brand bisnis saya apa boleh?
Agung Ranggasays:
19 Juni 2020 at 11:50Maaf, maskot ini tidak boleh digunakan, karena sudah menjadi milik saya lagi. 😊