
Sebenarnya, menggambar digital itu sama saja seperti menggambar manual (dengan kertas dan pensil). Namun, berkat bantuan teknologi seperti tablet grafis Wacom Bamboo, menggambar digital terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Menggambar adalah hobi favorit saya sejak kecil. Rasanya senang sekali saat mencorat-coret kertas dengan pensil. Kalau sedang asik menggambar, saya pun bisa lupa waktu. Tahu-tahu, kertas itu sudah penuh dengan berbagai macam gambar.
Kedua orang tua saya juga sama-sama hobi menggambar. Di dinding rumah, terpajang beberapa lukisan karya Bapak. Sementara Mama lebih suka menggambar di kertas. Hehehe, sepertinya hobi ini memang sudah turun-temurun ya~
Berkat hobi menggambar itulah, saya memutuskan untuk kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual. Biarpun awalnya kedua orang tua saya ragu akan jurusan ini, namun akhirnya mereka malah mendukung penuh keputusan saya.
Baca juga: Suka Duka Kehidupan Mahasiswa DKV
Perjalanan Menggambar Digital
Oh iya, saat masih SMA, saya pernah beberapa kali menggambar digital di komputer personal (PC) di rumah. Saat itu, saya hanya mengandalkan tetikus (mouse) dan peranti lunak Microsoft Paint yang sudah tersedia di sistem operasi Windows XP.
Hasilnya? Yaa, begitulah… Ada beberapa yang “lumayan” sih, tapi sayangnya berkas gambar-gambar tersebut lupa saya cadangkan. Tidak lama kemudian, saya berhenti menggambar di PC, karena tangan saya cepat pegal gara-gara keseringan menggunakan tetikus.
Baca juga: Masuk DKV Harus Pintar Gambar?
Tablet Grafis Wacom Bamboo
Tablet grafis (lebih dikenal dengan nama “pen tablet”/”pentab”) adalah perangkat keras peranti masukan komputer yang membolehkan pemakainya untuk menggambar dengan tangan dan memasukkan gambar atau sketsa langsung ke komputer, layaknya menggambar di atas kertas menggunakan pensil.
Sebelum membeli, saya mencari beberapa referensi tablet grafis di internet. Setelah bertanya pada teman, membandingkan spesifikasi dan harganya, akhirnya pilihan saya jatuh pada Wacom Bamboo.
Wacom merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tablet grafis dan produk sejenis, yang berpusat di Otone, Saitama, Jepang. Salah satu varian tablet grafis termurahnya adalah Wacom Bamboo.
Sebagai anak yang baik, sebelum membeli suatu barang (terutama barang mahal), pasti saya meminta persetujuan kedua orang tua saya. Awalnya, mereka kira saya mau membeli tablet android/iPad! Setelah saya jelaskan lebih rinci, akhirnya mereka pun mengizinkan saya.
Seperti yang saya tulis di sini, tanggal 5 Desember 2012 lalu, saya pergi ke di Istana BEC (Bandung Electronic Center) untuk membeli tablet grafis ini. Di sana ada banyak toko yang menjual berbagai perangkat elektronik, mulai dari ponsel, komputer, laptop, permainan konsol, sampai aksesoris elektronik.
Setelah mutar-mutar, akhirnya ada satu toko yang menjual tablet grafis. Pas bertanya pada pelayan toko, saya baru tahu kalau Wacom Bamboo dibagi ke dalam beberapa varian lagi!
Ada dua varian utama, yaitu Wacom Bamboo Pen dan Wacom Bamboo Pen & Touch. Dari namanya sudah bisa ditebak kalau Wacom Bamboo Pen hanya berfungsi menggunakan “pen”-nya saja, sementara Wacom Bamboo Pen & Touch bisa berfungsi menggunakan “pen” dan “touch”, yaitu teknologi sentuhan jari ala trackpad di laptop.
Dari dua varian itu, masing-masing dibagi lagi menjadi 3 ukuran, yaitu kecil, medium, dan besar. Ukuran tersebut adalah ukuran area aktif untuk menggambar di tabletnya. Semakin besar ukurannya, semakin mahal harganya.
Setelah menimbang-nimbang, jadinya saya beli yang seri “Pen & Touch” ukuran kecil seharga Rp 1.300.000,-. Fyuh, akhirnya bisa punya tablet grafis juga~
Baca juga: 7 Peralatan Kuliah Untuk Mahasiswa DKV
Pengalaman Menggunakan
Oh iya, tablet grafis Wacom Bamboo ini tidak menggunakan baterai, karena ia memakai daya dari komputer/laptop saat sedang digunakan. Di dalam paket penjualan terdapat beberapa benda, yaitu:
- Tablet grafisnya
- Pena untuk menggambar di tablet grafis
- Mata pena (nibs) cadangan (4 buah) + pencungkil mata pena
- Kabel USB (untuk menghubungkan tablet dengan komputer)
- CD driver (Windows & Mac OS) + CD aplikasi gratis (Artrage & Photoshop Elements)
- Kartu Ggransi
Saat pertama kali, pastinya saya memasang driver untuk tabletnya di laptop saya. Kemudian memasang beberapa aplikasi gratis yang disertakan di paket penjualan Wacom Bamboo ini.
Tablet ini memiliki 4 tombol akses cepat (shortcut) yang bisa dipersonalisasi sesuai kebutuhan kita (klik kanan/kiri, undo, redo, dll). Lalu ada lampu berbentuk garis berukuran kecil yang akan menyala putih saat tablet terhubung dengan komputer, dan menyala biru saat tablet disentuh dengan jari/pena.
Lalu di ujung satunya ada semacam “penghapus” yang juga terbuat dari plastik. Fungsinya sama seperti mata pena, namun bisa diatur untuk alat-alat tertentu (seperti penghapus misalnya?). Tapi saya jarang sekali sih pakai bagian penghapus ini. Di bagian tengah pena terdapat 2 tombol akses cepat lagi, dan bisa kamu atur sesuai keinginan.
Awalnya agak susah menyinkronkan antara pergerakan tangan di tablet dengan pandangan mata di layar laptop. Butuh waktu beberapa hari bagi saya agar terbiasa dengan metode menggambar digital seperti ini.
Tidak terasa, tablet grafis ini telah menemani saya hingga lulus kuliah dan sudah bekerja. Hampir semua tugas kuliah hingga tugas akhir saya kerjakan menggunakan tablet Wacom Bamboo ini. Kemampuan menggambar digital saya pun semakin terasah dengan baik.
Tablet grafis ini terbilang sangat awet, dan bisa digunakan cukup lama bila penggunanya pandai merawat barang. Saya saja sudah 5 tahun menggunakan Wacom Bamboo ini, dan semua fiturnya masih berfungsi dengan baik.
Baca juga: Kuliah Semester Akhir di DKV (Bagian 1)
Alternatif Pen Tablet
Sayangnya, saat ini (2018) Wacom tidak lagi memproduksi tablet grafis varian Bamboo. Bila kamu mencari tablet grafis murah yang setara kemampuannya dengan Wacom Bamboo milik saya, berikut rekomendasi yang bisa saya berikan.
One by Wacom
Varian yang kecil memiliki dimensi 210 x 146 x 8.7 mm dengan area aktif berukuran 152.0 x 95.0 mm. Sementara varian medium berdimensi 277 x 189 x 8.7 mm dengan area aktif berukuran 216.0 x 135.0 mm.
Harga untuk varian kecil mulai dari Rp 700.000,- dan untuk ukuran medium mulai dari Rp 1.000.000,-. One by Wacom sudah tersedia di Indonesia, dan bisa didapatkan di toko fisik/daring.
Wacom Intuos Series
Terdapat 4 tombol akses cepat di tabletnya, dan 2 tombol akses cepat di penanya. Bisa digunakan secara nirkabel, namun harus membeli aksesoris yang dijual terpisah “Wireless Accessory Kit” yang berharga mulai dari Rp 700.000,-.
Berdasarkan fungsi dan aplikasi yang disertakan di paket penjualannya, Wacom Intuos dibagi menjadi 5 varian, yaitu “Intuos Draw”, “Intuos Art”, “Intuos Photo”, “Intuos Comic”, dan “Intuos 3D”.
Intuos Draw hanya memiliki varian ukuran kecil, dengan area aktif 152 x 95 mm. Kamu bisa memilih varian warna putih atau mint. Aplikasi yang disertakan dalam paket penjualan adalah ArtRage Lite. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1.000.000,-.
Intuos Art memiliki varian kecil dan medium, dengan area aktif 152 x 95 mm (kecil) dan 216 x 135 mm (medium). Kamu bisa memilih varian warna hitam atau mint. Aplikasi yang disertakan dalam paket penjualan adalah Corel Painter Essentials 5. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1.500.000,- (kecil) dan Rp 2.700.000,- (medium).
Intuos Photo hanya memiliki varian ukuran kecil, dengan area aktif 152 x 95 mm. Hanya memiliki varian warna hitam. Aplikasi yang disertakan dalam paket penjualan adalah Corel® PaintShop® Pro X8 for Windows, Corel® Aftershot® Pro 2 for Windows and Mac, serta Macphun Creative Kit (Tonality Pro, Intensify Pro, Snapheal Pro, Noiseless Pro) for Mac. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1.500.000,-.
Intuos Comic hanya memiliki varian ukuran kecil, dengan area aktif 152 x 95 mm. Kamu bisa memilih varian warna hitam atau mint. Aplikasi yang disertakan dalam paket penjualan adalah Clip Studio Paint Pro dan Anime Studio® Debut 10. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1.500.000,-.
Intuos 3D hanya memiliki varian ukuran medium, dengan area aktif 216.0 x 135.0 mm. Hanya memiliki varian warna hitam. Aplikasi yang disertakan dalam paket penjualan adalah ZBrushCore® from Pixologic. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 2.700.000,-.
Sebenarnya ada beberapa merek lain selain Wacom yang juga membuat tablet grafis. Namun, saya kurang merekomendasikan merek-merek tersebut, lantaran nama besar Wacom yang memang sudah terpercaya sejak lama.
Baca juga: Satu Semester di DKV
Seperti itulah pengalaman menggambar digital saya menggunakan tablet grafis Wacom Bamboo. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kamu yang juga tertarik memiliki tablet grafis untuk menggambar digital.
Salam,
Agung Rangga
Comments (10)
Deddy Huangsays:
19 Mei 2018 at 08:38dulu wacoom ini salah satu wishlistku buat dimiliki pas masih ngajar grafis, tapi mengingat bakatku bukan di gambar aku batalkan hehe tapi emang bagus kok.
Agung Ranggasays:
22 Mei 2018 at 10:06Eh, Koh Deddy pernah mengajar grafis?
Ceritakan dong di blognya~ 😀
Blog Sabdasays:
22 Mei 2018 at 16:46saya adanya tablet tab, hehe samsung tab s3, stylusnya sih ada, pernah nyobain buat coret-coret dan menggambar. Tapi untuk gambar sepertinya saya ga berbakat. Lebih banyak saya fungsikan untuk mencatat saja
Agung Ranggasays:
23 Mei 2018 at 17:09Tidak apa mas, tablet Android seperti itu memang lebih multifungsi, jadi bisa dipakai sesuai kebutuhan penggunanya. 🙂
uyansays:
22 Mei 2018 at 20:21Wacom emang yg terbaik..
Agung Ranggasays:
23 Mei 2018 at 17:09Betul sekali~ 😀
azuuuuunyankosays:
29 Desember 2018 at 22:43halo kak Agung 🙂
saya mau tanya nih.
saya ada rencana mau beli wacom. tapi budget ga terlalu gede.
kepengennya sih wacom intuos CTL4100 bluetooth yang small, harga kisaran 2.1-2.3juta. niatannya sih biar dapet corel painter sama clip studio paint karena yang small+bluetooth itu bisa pilih 2 dari 3 aplikasi.
tapi ada yang membuat saya bingung kak, apakah nyaman menggunakan wacom berukuran kecil dengan layar laptop yang jelas lebih besar?
saya sempat berpikiran ingin membeli wacom one yang berukuran medium dengan harga yang jauh lebih murah. karena saya pikir akan lebih nyaman menggunakan pentab yang lebih besar. namun, tentu tidak ada tombol di pentab dan tidak mendapatkan aplikasi.
bagaimana rasanya menggunakan wacom berukuran kecil? apakah pergerakan ketika menggambar terasa terbatas?
dimohon sarannya ya kak Agung, terima kasih 😃
Agung Ranggasays:
30 Desember 2018 at 08:00Kalau saya sih nyaman-nyaman aja pas pakai Wacom Bamboo yang berukuran kecil. Memang sih awalnya butuh adaptasi, tapi nanti juga terbiasa. Saya malah gak suka dengan tablet yang berukuran besar, soalnya susah untuk dibawa bepergian. 🤣
azuuuuunyankosays:
30 Desember 2018 at 15:09kalau yang berukuran kecil itu sebenernya sekecil apa sih kak?:”))
kalau skrg kakak pakai wacom yang mana kah?’-‘)
Agung Ranggasays:
30 Desember 2018 at 15:16Hmm, mungkin kamu bisa cari ukurannya di google, atau datang sendiri ke toko elektronik buat lihat-lihat. 😅
Sekarang saya sudah tidak pakai wacom lagi, tapi pakai iPad Pro. 😀