
Salah satu alasan saya untuk melanjutkan kuliah di jenjang pascasarjana adalah karena adanya tawaran beasiswa untuk saya. Institut Teknologi Bandung sebagai penyelenggara pendidikan, membuat program kelas khusus di jurusan Magister Desain untuk penerima Beasiswa Unggulan, yang mengusung tema media digital. Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi mahasiswa di kelas ini. π
Selain mengikuti seleksi pascasarjana di ITB, saya juga wajib mengikuti seleksi program Beasiswa Unggulan. Dikutip dari laman resminya, program Beasiswa Unggulan yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditujukan untuk mendukung upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia melalui penyediaan bantuan pendidikan dan pelatihan baik melalui jalur gelar maupun non gelar. π
Bedasarkan info dari dosen-dosen saya, ITB sudah lama memiliki program kelas khusus untuk mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan (BU) di jurusan Magister Desain. Beberapa dosen yang mengajar di kampus saya dulu adalah alumni dari kelas khusus BU ini. Katanya, di kelas ini mahasiswanya merupakan mahasiswa pilihan, yang akan belajar dan berkarya di bidang media digital. π»
Saya dan teman saya (Irfan), direkomendasikan langsung oleh Kaprodi DKV kami, untuk mendaftar ke kelas khusus di Magister Desain ITB ini. Kami berdua pun mengikuti proses seleksi masuk ITB dan seleksi penerimaan Beasiswa Unggulan. Proses seleksi keduanya berjalan beriringan, dan kami harus lulus di kedua seleksi tersebut agar bisa kuliah di kelas khusus itu. Perjuangan kami pun dimulai~ π
Proses Pendaftaran Beasiswa Unggulan

Sebenarnya, program Basiswa Unggulan dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi, Beasiswa Unggulan 3T (untuk yang berasal dari daerah 3T), dan Beasiswa Pegawai Kemendikbud. Nah, untuk program kelas khususnya Magister Desain ITB ini, penyelenggaranya meminta saya untuk mendaftar di program Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi. βπ»
Sesuai dengan namanya, untuk bisa mendaftar di program beasiswa yang satu ini, saya sangat diwajibkan untuk memiliki prestasi. Tidak perlu banyak, yang penting punya prestasi. Syukurlah, selama saya kuliah di jenjang sarjana kemarin, saya sering mengikuti sejumlah kompetisi (seperti lomba maskot Surabaya), dan menerbitkan beberapa karya di Penerbit Mizan (karena menjadi penulis dan komikus lepas di sana). π
Program beasiswa ini bisa diikuti oleh mahasiswa jenjang S1, S2 dan S3 yang sudah memiliki surat diterima di perguruan tinggi atau sudah melaksanakan kuliah maksimal selama 2 semester. Di tahun 2018 lalu, Beasiswa Unggulan memberikan prioritas di berbagai bidang keilmuan tertentu sesuai dengan NAWACITA. Syukurlah bidang keilmuan saya (industri kreatif) termasuk dalam prioritas tersebut. π
Dikutip dari laman resminya, syarat pendaftaran untuk mahasiswa baru jenjang S2 adalah sebagai berikut:
- Maksimal 32 Tahun
- Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B
- IPK S1 minimal 3.25 pada pada skala 4.00 baik mahasiswa baru maupun on-going
- Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5.5
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3 (tiga) tahun terakhir
- Peraih juara peringkat 5 besar
Sementara kelengkapan berkas beasiswa lainnya yang wajib dipersiapkan antara lain sebagai berikut:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- LoA Unconditional
- ljazah dan transkrip nilai terakhir
- Sertifikat TOEFL/IELTS
- Proposal rencana studi (rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh hingga selesai studi, topik apa yang akan ditulis dalam skripsi/tesis/disertasi, deskripsikan aktivitas di luar perkuliahan yang akan dilakukan selama studi dan bagaimana implementasi hasil studi di masyarakat)
- Surat rekomendasi dari civitas akademik atau institusi terkait
- Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa sejenis dari sumber lain
- Sertifikat prestasi minimal tingkat kabupaten
- Essay menggunakan Bahasa Indonesia dengan judul: “Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia” ditulis sebanyak 3-5 halaman pada kertas A4 dengan format huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dengan spasi 1.5 lines
Semua berkas tersebut diunggah di laman pendaftaran resmi Beasiswa Unggulan. Cukup buat akun menggunakan alamat surel, dan mulai mengunggah semua berkasnya. Jangan sampai ada yang terlewat dan salah unggah ya! β Kalau sudah merasa yakin, tinggal klik tombol “Submit” untuk menyelesaikan proses pendaftaran ini. Setelah itu, yang bisa saya lakukan adalah pasrah dan berdoa. ππ»
Proses Seleksi Beasiswa Unggulan

Seleksi Beasiswa Unggulan dibagi ke dalam 2 tahap. Setelah selesai submit pendaftaran pada 28 Juli 2018, beberapa bulan kemudian datanglah surel yang ditunggu-tunggu~ π§ Tanggal 7 Agustus 2018, saya dinyatakan lulus seleksi tahap pertama, yaitu seleksi administrasi! π Lalu saya diminta untuk melengkapi berkas tambahan dan bersiap untuk mengikuti seleksi tahap 2, yaitu tes wawancara! π±
Tes wawancara ini wajib untuk diikuti, karena kalau tidak hadir (atau hadir di luar waktu yang ditentukan) bisa dinyatakan gugur! π± Berkas-berkas yang perlu disiapkan untuk tes wawancara antara lain adalah:
- Melengkapi form Kelengkapan Rincian Biaya di akun peserta,
- Membawa form Verifikasi yang diunduh di akun peserta dan membawa 2 lembar materai Rp. 6000,-
- Membawa seluruh berkas/dokumen asli yang diunggah.
- Membawa rincian biaya kuliah resmi dari Perguruan Tinggi.
- Copy pembayaran biaya kuliah semester 1 (bagi yang sudah membayar semester 1).
Setiap peserta seleksi mendapat tempat tes wawancara berbeda-beda, dan kadang tempatnya berdekatan dengan domisili atau kampus yang dituju. Syukurlah saya dapat tempat seleksi di Universitas Komputer Indonesia di Bandung, yang jaraknya lumayan dekat dari ITB. πΊ Untuk waktu wawancaranya sendiri dimulai dari pukul 08:00 hingga 13:00. Biar tidak terlambat, saya harus berangkat pagi-pagi sekali dari kosan~ π
Semalam sebelum hari wawancara, saya meminta doa restu ke orang tua dan adik-adik saya. Tidak lupa memasukkan semua berkas yang diperlukan, dan mempelajari lagi esai dan proposal tesis saya. π Di hari wawancara, ada banyak sekali peserta beasiswa yang hadir di sana (sekitar 200-an orang). Acara dimulai dari penjelasan teknis dari Kemendikbud sambil mengisi daftar hadir. π
Kemudian saya dan peserta lainnya mulai mencari nomor meja wawancara di daftar nama yang ditempel di kaca ruangan tersebut. Dari total 12 meja wawancara, saya kebagian di meja nomor 1οΈβ£. Kemudian saya harus cepat-cepatan untuk melakukan verifikasi berkas di meja yang jumlahnya hanya ada 7 buah. Pokoknya rebutan banget deh untuk verifikasi berkas ini! π« Dengan gesit, saya berhasil jadi orang kedua yang melakukan verifikasi berkas untuk meja wawancara nomor 1~ πΊπ»
Setelah semua berkas selesai diverifikasi, saatnya menunggu untuk dipanggil ke meja wawancara yang letaknya di ruangan terpisah. Saya sempat buang air kecil sebentar di toilet, dan pas ketika menuju ruang wawancara, nama saya sudah dipanggil! π± Di ruang wawancara ini hanya terdapat dua meja, yaitu meja nomor 1 dan meja nomor 2. Masing-masing meja punya pewawancara satu orang. π¨π»ββοΈ
Saya diwawancarai oleh bapak-bapak yang ramah sekali. Awalnya saya sempat merasa gugup saat wawancara berlangsung. Namun karena sang pewawancaranya santai dalam mengajukan pertanyaan, saya berhasil menenangkan diri dan menjawab semua pertanyaan dari beliau. π Yang ditanyakan antara lain soal rencana penelitian, pekerjaan saat ini, cita-cita ke depannya, dan lain-lain. β
Tidak terasa, wawancara berlangsung cukup singkat, kurang lebih 5-10 menit saja! π€£ Selesai wawancara, saya menelepon Mama dan Bapak, menceritakan proses wawancara hari ini. Kemudian sempat ngobrol-ngobrol sebentar dengan teman-teman di sana. Fyuh, seleksi tahap dua pun selesai dengan lancar~ π Sekarang saatnya pasrah dan berdoa semoga mendapatkan hasil yang terbaik~ ππ»
Hasil Seleksi Beasiswa Unggulan

Tanggal 26 September 2018, akhirnya pengumuman final Beasiswa Unggulan tiba juga. Matur suksme Hyang Widhi, saya dinyatakan “LULUS” sebagai penerima program Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018! π Benar-benar tidak menyangka kalau saya berhasil mendapat beasiswa ini. π Sebuah kado ulang tahun yang sangat besar dari Tuhan~ π
Setelah itu, saya dan teman-teman yang masuk kelas khusus Beasiswa Unggulan (BU), berangkat ke Jakarta pada tanggal 1 Oktober 2018. Di sana kami akan menghadiri acara pendandatanganan kontrak kerja sama dengan penyelenggara BU. βπ» Bertempat di Hotel Kartika Chandra, kami sekelas berangkat ke sana dari ITB menggunakan bus kampus. π Adapun ketentuan yang harus dipenuhi dalam acara ini antara lain:
- Peserta yang tidak hadir atau hadir di luar waktu yang telah disebutkan kami anggap mengundurkan diri.
- Rekening peserta adalah rekening PRIBADI (bukan a.n orang lain atau orang tua), masih aktif dan tidak pernah menerima dana bersumber dari APBN/APBD seperti; rekening gaji PNS, rekening penerima beasiswa pendidikan sebelumnya dan rekening penerima hadiah dari pemerintah.
- Apabila terdapat perbedaan rekening Bank dengan yang saat ini terunggah di akun Saudara, segera perbarui dan unggah ulang scan rekening Bank tersebut.
- Seluruh biaya transportasi dan akomodasi peserta ditanggung oleh peserta.
- Membawa kelengkapan dokumen berupa:
- 4 lembar materai Rp. 6000,-
- Buku rekening asli dan fotokopi rekening 1 lembar.
- Surat Pernyataan tidak sedang menerima beasiswa lain (asli).
Acara dimulai dengan sambutan dari penyelenggara BU, sekaligus pemberian penjelasan teknis. Ada banyak sekali penerima beasiswa yang hadir di sana, mungkin sekitar lebih dari 500 orang. π΅ Satu per satu mulai masuk ke ruang khusus untuk tanda tangan kontrak. Setelah membaca kontrak dengan saksama, saya pun membubuhkan tanda tangan di atas materai. βπ» Lalu semua berkas diperiksa kembali, dan dengan ini, saya resmi dinyatakan sebagai penerima Beasiswa Unggulan~ π
Beberapa hari kemudian, akhirnya uang beasiswa tahap pertama cair. π€ Proses pencairan beasiswa ini dibagi dalam 4 tahap, dan katanya bakal cair setiap awal semester. Keperluan yang dicakup dalam Beasiswa Unggulan ini antara lain biaya pendidikan (SPP), biaya hidup, dan biaya buku. Yang jelas, uang dari beasiswa ini sangat meringankan beban saya dalam menempuh pendidikan pascasarjana di ITB ini. π
Seperti itulah pengalaman saya ketika mengikuti seleksi Beasiswa Unggulan. Syukurlah perjuangan saya dan teman-teman tidak sia-sia. Semoga saja tulisan ini dapat membantumu dalam memberikan informasi seputar Beasiswa Unggulan. Terima kasih sudah membaca~ π
Salam,
Agung Rangga
Comments (29)
Yance Sitohangsays:
21 Januari 2019 at 14:29Thanks sharingnya gan, bisa jadi referensi buat nyari program beasiswa lainnya..
Agung Ranggasays:
22 Januari 2019 at 12:54Sama-sama. ππ»
Lidyasays:
24 Januari 2019 at 19:17lama ga bw ke sini ternyata udah mau pasca sarjana aja ya. Btw Pascal juga tertarik menggambar katanya dia pingin masuk ITB π
aku pernah kasih tau blog ini buat dibaca2
Agung Ranggasays:
27 Januari 2019 at 18:51Lebih tepatnya udah kuliah pascasarjana bun. π
Wah, semoga Pascal nanti bisa masuk ITB ya bun. π
Saumi Ramdanisays:
23 Juli 2019 at 15:16Nanya kak, untuk apply beasiswa unggulan, apakah jurusannya harus termasuk dalam jurusan prioritas ya kak?
Agung Ranggasays:
23 Juli 2019 at 17:59Sepertinya tidak harus, tapi mungkin yang ada di jurusan prioritas lebih diutamakan. π
Sucisays:
26 Juli 2019 at 13:32Terima kasih sharingnya. Mau nanya. Kalau dosen mengajukan beasiswa unggulan on going S3 beneran tidak bisa ya?
Agung Ranggasays:
27 Juli 2019 at 15:09Maaf, saya kurang tahu bu. π
Aurorasays:
29 Juli 2019 at 20:15Halo kak. Perkenalkan saya Aurora dari Surabaya.
Terima kasih atas informasinya dalam blog ini yang sangat membantu.
Kebetulan saat ini saya berencana mengikuti pendaftaran beasiswa unggulan, jika kakak berkenan dan tidak keberatan, boleh tolong kirimkan proposal rencana studi dan essay yang kakak buat sebagai bahan referensi untuk saya ke email ratriaurora2@gmail.com
Terima kasih sebelumnya, semoga selalu diberkahi:)
Agung Ranggasays:
16 Agustus 2019 at 10:11Maaf ya, saya tidak bisa membagikan proposal dan esai saya. ππ»
Semoga kamu lolos seleksi Beasiswa Unggulan ya. π
mutiarainassays:
6 September 2019 at 00:32Halo kak,, perkenalkan saya Mutiara,, barusan diumumkan jika saya masuk seleksi tahap 2 wawancara,, alhamdulillah. Kak tanya dong, yg dimaksud dgn perlu membawa rincian biaya kuliah resmi dari Perguruan Tinggi ya? Apakah bukti/resi bank jika saya telah membayar biaya kuliah atau dulu kakak mengajukan hal tsb ke ademik kampus ya? Terima kasih sebelumnya
Agung Ranggasays:
8 September 2019 at 09:49Wah, selamat ya sudah lolos ke tahap 2~ π
Iya, rincian biaya kuliah resmi bisa kamu minta ke akademik kampusmu. π
Kasays:
12 September 2019 at 10:38Kak, untuk scan buku rekening di tahap 2, apakah hanya nama dan keterangan pemilik rekening di halaman pertama? Atau dengan data transaksi selama memiliki rekening tsb?
Agung Ranggasays:
12 September 2019 at 11:57Cukup yang di halaman pertama aja kok. π
asepcashballsays:
21 Oktober 2019 at 15:22wah dah S2 ya? Selamet ya!
Seneng blogwalking di sini, seputar DKV sih. Ngebantu saya buat nambah wawasan soal desain grafis.
Agung Ranggasays:
3 November 2019 at 09:17Terima kasih sudah mampir. π
asepcashballsays:
3 November 2019 at 10:34Iya bro makasih kembali.
Maisuna Kundariatisays:
10 Juni 2020 at 14:07MasyaAllah, Sangat mengginspirasi. Untuk proposal rencana studi apakah ada format khusus kak? Atau sesuai format proposal tesis biasanya.
Agung Ranggasays:
19 Juni 2020 at 11:47Betul, seperti format proposal tesis biasa saja. π
Rbusays:
27 September 2020 at 20:38terimakasih tulisannya mas, mau tanya pas isi form dibagian daya listrik masnya masukin dalam kWh apa VA? klo kWH berarti kita harus convert dulu misal 900 VA ke kWh?
Agung Ranggasays:
30 November 2020 at 11:07Kalau tidak salah sih kWH deh, namun coba konfirmasi kembali ke pihak Beasiswa Unggulannya. π
Mohan Dinatasays:
6 Oktober 2020 at 00:05Semoga saya bisa beruntung mendapatkan progam tersebut.
Agung Ranggasays:
30 November 2020 at 11:09Amiiin, semangat ya! π