Press ESC to close

World Environment Day | hutan : si pennyangga kehidupan

Curhat – World Environment Day | hutan : si pennyangga kehidupan“Hutanku Sayang, Hutanku Malang”. Kehidupan di dunia ini tak akan berarti bila tidak ada hutan. Hampir semua permasalahan kerusakan lingkungan global melibatkan hutan. Jadi, adakah makna dari pelaksanaan “World Environment Day (WED)“?

Halo, selamat malam. Hari ini, tepat tanggal 5 Juni 2011, dunia sedang melaksanakan hari lingkungan hidup. Dimana hari ini, semua orang mulai sadar akan lingkungan mereka yang mulai terancam. Apa kamu juga baru sadar? Sebelumnya, saya ingin bilang : “fiuuuh…”. Untung saja saya membuat kategori notes bernama PopEarth. Iya, dan saya sangat bersyukur, karena di kategori notes ini saya bisa menyampaikan semua keluh kesah saya akan keadaan bumi dan isinya yang semakin ‘memburuk’.

Oke, lanjut ke topik utama. Sebenarnya, kamu sudah tahu belum sih kalau setiap tanggal 5 Juni itu diperingati sebagai hari lingkungan hidup sedunia? Jujur, saya baru tahu loh! Karena, saya membaca artikel di blognya kak Alamendah yang berjudul : “Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011“.

Di artikel tersebut dijelaskan bahwa beliau mengadakan tantangan untuk para blogger-blogger sekalian, untuk membuat tulisan yang bertujuan untuk turut memperingati hari lingkungan hidup sedunia. Nah, akhirnya saya ikut juga deh dengan membuat notes ini. Oh iya, ngomong-ngomong soal artikel mengenai lingkungan hidup, maka saya sudah punya beberapa notes yang terangkum di kategori PopEarth (silakan dilihat-lihat…).

Oke, oke, kini kita masuk ke permasalahan utama. “Hutan : si penyangga kehidupan”, itulah tema WED tahun ini. Hohoho… Kalau kita sudah tahu bahwa hutan itu merupakan “si penyangga kehidupan”, maka kenapa masih ada orang-orang yang bisa dengan teganya merusak hutan?!

Di satu sisi, kita membutuhkan hutan sebagai sumber oksigen terbesar di dunia, atau istilah kerennya ‘paru-paru dunia’. Namun di sisi lain, kita juga membutuhkan sumber daya alam dari hutan untuk kita gunakan hasilnya sebagai bahan-bahan pembangunan. Ironis. Kata orang, “SETIAP 1 POHON YANG DITEBANG, KITA WAJIB MENGGANTIKANNYA DENGAN 10 POHON YANG DITANAM“. Ya, memang agak berlebihan sih. Tapi, ini memang benar loh!

Coba bayangkan, misalnya, kita menebang sebuah pohon yang sudah berusia 5-10 tahun. Tingginya mungkin bisa mencapai 10-20 meteran. Dan, kalau kita hanya menanam 1 pohon saja untuk menggantikan 1 pohon yang ditebang tersebut, maka sama saja kita harus menunggu 5-10 tahun lagi untuk membuat hutan ter-recovery.

Dan yang lebih parahnya lagi, kita hanya mendapatkan suplai oksigen dari 1 pohon yang baru itu saja selama 5-10 tahun! Coba kalau kita menanam 10 pohon, maka, waktu 5-10 tahun itu tidak akan sia-sia, dan hasilnya, suplai oksigen yang lebih banyak untuk dunia!!! Ya, mungkin masih jarang orang-orang yang sadar akan hal ini. Kita juga tak bisa menyalahkan para penebang hutan, karena mereka memang bekerja untuk mencari uang dengan menjual kayu-kayunya (kecuali kalau yang ilegal!!!).

Jadi, mari bangun ‘kesadaran diri’ saja. Coba kamu pergi ke ruang tamu, kamar tidur, atau semua wilayah rumahmu. Perhatikanlah setiap barang yang terbuat dari kayu, seperti lemari, meja, kursi, tempat tidur, dan sebagainya. Pernahkah kamu berpikir kalau semua itu merupakan hasil ‘rampasan’ hutan? Iya, hutan itu seperti menangis, mereka merelakan dirinya untuk menyuplai udara bersih untuk dunia, dan mereka juga merelakan dirinya untuk ditebang dan dihancurkan untuk dijadikan bahan-bahan material seperti yang ada di rumahmu.

Sekarang, apakah kamu pernah terpikir untuk menggantikan semua ‘hasil rampasan’-mu dari hutan tersebut?? Atau, kamu sama sekali tidak mau pusing untuk memikirkannya sama-sekali??? Kalau kamu memikirkannya, maka ada cara mudah untuk melakukannya. “Tanamlah sebuah pohon di rumahmu, berapapun jumlahnya, apapun jenisnya“. Dan jika kamu telah melakukannya, maka kamu telah turut mengembalikan semua yang kamu ambil dari hutan.

Jadi, sekali lagi, saya mengucapkan “Selamat Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011“. Mari kita menjaga dan melestarikan hutan, karena hutan, merupakan penyangga kehidupan kita. Mulailah dari diri sendiri.

~CIPTAKAN SEBUAH DUNIA YANG BARU, “GREEN WORLD”~

Salam – Agung Rangga

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *