
Curhat – GSL (Gak ‘Secret’ Lagi) | my sweetest memories. Kami berlima sudah seperti saudara sendiri. Ya, bermain, tertawa, menangis, gembira, marah, konflik, semua hal pernah kami rasakan. Dan, walaupun jarak dan waktu memisahkan kami, kami janji, kami akan tetap satu, GSL.
Halo, selamat sore semuanya. Kali ini, saya akan menulis, beberapa kalimat yang bisa menggambarkan “my sweetest memories“, bersama keempat teman saya sewaktu SMP dan SMA. Kami berlima menamakan diri sebagai “GSL“.

Namun, pas memasuki SMP, saya mulai mengenal yang benar-benar namanya persahabatan. Dan mungkin, tidak berlebihan rasanya kalau saya menamainya sebuah ‘persahabatan sejati‘. Itu karena, mereka sudah seperti keluarga saya sendiri.Hmm, sebenarnya, saya juga gak menyangka, kalau saya yang sangat pendiam dan kaku serta kurang pergaulan (alias KUPER!) ini bisa mendapatkan teman, terutama, mereka berempat. Ya, sejak kecil, saya memang sangat sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain, gak tau alasannya kenapa.
Saat itu, kami masih duduk di bangku kelas VIII (2 SMP), dimana persaingan antar murid di kelas kami sedang hangat-hangatnya. Iya, kelas yang kami duduki itu merupakan kelas yang ‘super-duper-unggulan’, dimana isinya adalah murid-murid yang sangat…err (gimana ngejelasinnya ya?)…pandai gitu lah~

Kemana-mana, kami selalu bertiga. Pas, mau belajar kelompok, mau main ke warnet, mau ngerjain PR di sekolah, mau makan di kantin, pokoknya hampir kegiatan yang bisa dilakukan bersama, selalu kami kerjakan bertiga.Nah, saat itu, saya baru akrab sama dua teman saya yang laki-laki. Muhammad Yunas Fitra (Yunas) dan Panji Galih Yogaswara(Yogas). Yunas saya kenal semenjak masih SD, karena pas SD, saya dan Yunas sudah pernah sekelas. Kalau Yogas, saya kenal pas SMP kelas VII (1 SMP), ketika saya dan Yunas satu kelas dengan Yogas.
Dan pas waktu SMP kelas 2, datanglah dua orang perempuan yang bergabung ke kelompok kami. Arafani Putri Yaman (Fani) dan Miranty Anzelia Lubis (Mira). Fani saya kenal pas kelas 2 SMP ini, sedangkan Mira sudah saya kenal pas kelas 1 SMP.

Maka dari itu, kami memutuskan untuk menamai grup kami sebagai GSL, Gak ‘Secret’ Lagi. Jadi, tidak ada lagi rahasia-rahasiaan diantara kami. Dan persahabatan kami, terus berlanjut sampai ke SMA.Lalu, jadilah kami berlima, menamakan diri sebagai GSL. GSL merupakan singkatan dari “Gak ‘Secret’ Lagi“. Kenapa namanya begitu? Hehe, soalnya, dulu kami sering main rahasia-rahasiaan, ya gimana sih, masa’ sahabat saling menyimpan rahasia diantara yang lain~
Di SMA, Fani harus berpisah dari kami berempat, karena dia harus sekolah di SMA swasta, sedangkan saya, Yunas, Yogas, dan Mira satu sekolah di SMA negeri. Namun, komunikasi kami masih lancar kok, malah, masih sering bertemu pas saat-saat luang. Dan, pas kami kelas XI, mendadak si Mira harus pindah sekolah! Dia pindah dari Bekasi ke Surabaya! Maka, jadilah di sekolah kami hanya bertiga, saya, Yunas, dan Yogas. Tapi, kami bertiga masih suka main dengan Fani, walaupun dia lulus lebih cepat.

Ya, saat ini, saya, Yunas, dan Yogas, duduk di kelas XII SMAN 10 Bekasi (tapi gak sekelas), Mira duduk di kelas XII sekolah di Surabaya, dan Fani sudah jadi mahasiswi di universitas swasta di Jakarta. Walaupun kami terpisah oleh jarak dan waktu, tapi kami tetap satu keluarga, satu hati, sahabat sejati yang bisa saling berbagi, saling memahami, dan bisa menjadi saudara yang baik, teman yang ramah, dan bagian dari… GSL.
nb : notes ini diikut sertakan dalam kontes giveaway “The Sweetest Memories“-nya kak Orin.Salam – Agung Rangga
Tinggalkan Balasan