
Lomba – Ayo Ngeblog : Sebuah Kotak Harta Dalam Awan. [20 tahun mendatang…] “Ayah, ayah!” | “Ada apa dek?” | “Ayah, pernah punya geng gak waktu kecil?” | “Geng? Hmm…” | “Iya, waktu smp misalnya? Dan, ayah ingat gak pas pertama kali ayah pacaran? Gimana rasanya” | “…hmm…kotak itu”.
Pernah berpikir kalau memori ingatan kita sangat terbatas gak? Dan bukan tidak mungkin kalau, suatu saat nanti, kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori tersebut akan hilang dan lenyap. Dimana kita bisa mencari kenangan-kenangan itu lagi? Ya, seperti yang saya gambarkan di pembukaan notes ini. Mungkin, 20 tahun lagi saya tidak akan ingat hal-hal apa saja yang terjadi pada saat ini, kemarin, minggu lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
Dan misalnya, ketika anak atau bahkan cucu saya mengajukan beberapa pertanyaan terkait masa-masa muda ayah/kakeknya, saya pasti gak bakalan ingat persis kenangan-kenangan itu. Padahal, saya tidak mau mengecewakan mereka. Baiklah, mungkin itu salah satu alasan betapa perlunya seseorang memiliki sebuah kotak kecil untuk menyimpan semua kenangannya. Semua? Ya, tidak semuanya sih. Tapi, bisa saja kalau kamu mau, kamu taruh semua kenanganmu di kotak itu.
Pernah menonton film Harry Potter? Di sana diceritakan, seseorang bisa membuang ingatannya atau melihat kembali ingatannya dengan menarik keluar ingatan tersebut dengan tongkat sihir lewat pelipisnya, dan menonton kembali ingatannya lewat wadah bernama “pensieve“.
Hmm, semacam “televisi waktu“-nya Doraemon juga. Misalnya, saya mau melihat apa yang sedang kulakukan saat ulang tahun saya yang ke 18. Atau, bagaimana rasanya jatuh cinta itu. Oh, atau lagu-lagu apa sih yang suka saya dengarkan saat masih muda dulu. Apa saya bisa mengingat semua hal itu nanti? Dan, seandainya kenangan-kenangan itu bisa disimpan kedalam kotak-kotak, ada berapa tumpukan kotak yang bakal memenuhi rumah nanti???
Dulu, saya pernah menemukan sebuah kotak penyimpan kenangan : diary. Hei, kamu kira hanya anak perempuan saja yang bisa memiliki buku diary? Diary yang saya beli berupa buku agenda yang bisa dibawa kemana pun. Mulai mengisi lembar demi lembar diary itu, setiap hari, tiap ada kejadian lucu, aneh, atau pun berkesan. Tapi, lama-kelamaan saya bosan. Dan akhirnya lupa untuk menulis, melewatkan beberapa kenangan yang indah lewat begitu saja, sampai buku diary itu hilang entah kemana.
Waktu berlalu, dan akhirnya saya menemukan sebuah kotak lain untuk menyimpan kenangan. Kotak itu gak berwujud, gak berbentuk, dan gak bisa disentuh. Kotak itu jauh berada di awan, istilahnya ada di “cloud“. Dan kamu tahu, kotak itu bernama : blog. Ya, seperti yang sedang kamu lihat di layar komputer, tablet, atau ponselmu saat ini. Ini adalah kotak kenangan saya, yang bisa saya bagikan isinya kepada kamu dan orang-orang lain di sana.
Sudah 1 tahun saya menulis di blog ini, blog yang saya beri nama : PopNote. Blog yang sampai sekarang telah menyimpan beratus-ratus kenangan semenjak saya membuatnya pada Desember tahun lalu. Lewat catatan-catatan kecil yang saya tulis di blog ini, saya mendapatkan teman bernama : blogger. Mereka merupakan teman, sekaligus keluarga saya. Mereka mengajarkan saya beberapa hal yang belum saya ketahui lewat tulisan-tulisan mereka di blog yang mereka miliki.
Saat waktu luang saya pun jadi lebih berguna, karena saya memiliki sebuah kegiatan baru bernama : blogwalking. Berkunjung ke blog mereka, membaca-baca tulisan mereka, dan mendapatkan info, ilmu, tips, dan hal-hal lain yang bisa berguna bagi saya.
Jika diary tidak bisa kamu bagi bersama orang lain, maka lain dengan blog.
Apa yang kamu tulis dan kamu bagikan di blog, bertujuan agar orang lain tahu, dan mungkin bermanfaat untuk orang tersebut. Kalau kamu menulis di blog tapi tidak ingin orang lain membacanya, maka kamu aneh. Karena sifat blog itu yang mudah, ringkas, dan praktis, maka cocoklah sebuah blog saya jadikan kotak penyimpan kenangan. Dan kotak ini tak memakan tempat sedikitpun di rumah, karena ini berada di awan, di internet.
Ya, “Blog adalah sebuah Kotak Harta, dimana harta yang kamu simpan berupa Tulisan yang berisi Kenangan-Kenangan. Kotak itu kamu simpan di Awan, dan suatu saat nanti, kamu bisa membuka kotak itu bersama Anak-Cucumu, untuk mengetahui Seperti Apa Kamu dulu.”
Jadi, ayo buat kotak hartamu sekarang! Ayo ngeblog!
“Ayaaah, kenapa bengong? Kotak itu? Kotak apaan?” | “Kamu mau tahu ayah dulu seperti apa kan?” | “Iya, mau banget!” | “Baiklah, ayah punya sebuah kotak harta, dan di kotak itu, ayah simpan semua kenangan ayah waktu muda dulu” | “Beneran Yah? Mana kotaknya?” | “ini… di blog ayah…”
Salam – Agung Rangga
nb: notes ini diikutsertakan dalam Kontes Ayo Ngeblog: Saya Ngeblog, Kamu…??!! pada blog duniamuam.
Tinggalkan Balasan