
Perjalanan – Ya, kami sedang merencanakan kapan kami berlima (GSL, geng kami ada 5 orang, baca bagian 1) bisa kumpul bareng lagi. Soalnya, semuanya masih pada sibuk kuliah (kecuali saya dan Yunas) sehingga sulit untuk menemukan waktu yang pas. Dan malam itu kami nongkrong yang terakhir, karena besoknya saya dan Yunas harus pulang ke Bekasi. Malam yang panjang.
* * * * *
Jalan-Jalan Terakhir
Paginya (21/6) sekitar jam 8 pagi, saya duluan bangun dan langsung mandi. Eh, pas selesai mandi, mereka berdua ternyata masih tidur. Ya sudah, saya pun membaca 2 komik yang kemarin saya beli. Pas waktu menunjukkan jam 10:00, saya bangunkan deh mereka, habisnya, sudah siang banget! (kalau ga dibangunkan, bakalan tambah lama tidurnya)
Setelah semua sudah dirapikan (packing, membersihkan sisa-sisa sampah dan kapuk yang berserakan di kamar Yogas, pamit sama ibu kost), kami bertiga segera berangkat menuju pos satpam di depan gang perumahan, mau menunggu Mira ceritanya. Jam 11:00 kami berangkat naik angkot ke Bintaro Plaza, mau sarapan sekalian jalan-jalan.
Sampai di sana, seperti biasa, kami bingung mau makan di mana! Setelah mencari-cari restoran dengan menu yang cocok (dengan harga yang ‘cocok’ pula), akhirnya kami putuskan makan di H*t Pl*net. Kami bertiga memesan menu yang sama: nasi ayam bakar, sedangkan Yogas menunya beda sendiri (ayam sambal hijau kalau ga salah).
Baca juga: Jalan-Jalan Seru di Jakarta (bagian 1)
Photobox
Perut kenyang, langsung deh kami susun rencana untuk setelah ini. Tadinya mau pergi ke karaoke box, dan kami berangkat ke lantai atas, di area bermain. Tapi, setelah menimbang-nimbang, akhirnya ga jadi, sayang waktu dan uangnya. Si Mira menyarankan pergi ke photobox, dan kami bertiga langsung setuju.
Ada 3 bilik photobox, dan masing-masing dioperasikan oleh seorang mbak-mbak. Setelah tanya-tanya harga, ternyata cukup murah, Rp 10.000,- untuk 8 kali gaya. Dan syukurlah, bilik kecil itu mampu menampung kami berempat! Lucunya, si operator mengarahkan kami untuk bergaya dengan perintah dan nada yang aneh, “gaya dulu kakak, tahan, yang itu kurang geser, kedepan sedikit kakak, tahan, senyum, oke, ayo ganti gaya kakak…~” dan seterusnya.

Setelah selesai bergaya, kami pun dipersilakan menunggu hasilnya. Saya ga lupa untuk minta softcopy foto tadi, syukurlah si operator mau mengirimkan file-nya lewat bluetooth ke ponsel saya. Setelah itu, kami pun duduk-duduk di kursi yang disediakan di depan photobox. Dan tak lama kemudian, kami diberi hasil jadinya seorang satu, seukuran 4R kalau ga salah.
Kembali ke Stasiun
Jam 14:24, saya dan Mira duduk berdua di depan mall, menunggu Yunas dan Yogas selesai sholat. Lalu, kami pun segera berangkat ke stasiun Pondok Ranji. Di sana sempat bingung mau pas mau beli tiket, mana sampai diomelin bapak-bapak lagi. Tapi akhirnya bisa masuk ke stasiun juga berkat si Yogas~
Setelah itu, kami bertiga berpisah dengan Mira. Iya, si Yogas juga ikut pulang ke Bekasi. Kereta datang, dan kami langsung naik ke sana. Jam 17:00, kami transit di stasiun Manggarai, ganti kereta yang menuju stasiun Kranji. Hehe, untungnya, di kereta kedua ini saya berhasil duduk, sementara mereka berdua berdiri (maaf ya~).
1 jam kemudian sampai di Stasiun Kranji. Saya dan Yunas turun di stasiun ini, sementara si Yogas turun di stasiun Bulan Bulan, karena sudah dijemput orang tuanya. Kami berdua naik angkot menuju rumah, dan untuk menghindari macet, si supir angkotnya mengarahkan kami lewat jalur alternatif.
Baca juga: Jalan-Jalan Seru di Jakarta (bagian 2)
Ke Rumah Fani
Sampai di rumah pukul 18:30, saya langsung mandi, makan malam, lalu sembahyang. Oh iya, tadi di angkot, si Yunas minta tolong tanyakan ke Fani, apakah si Fani ada di rumahnya hari itu. Dan setelah dapat konfirmasi, saya dan Yunas sepakat akan berangkat main ke rumah Fani malam itu.
Setelah 2 jam berlalu, saya berangkat dibonceng Yunas naik motor ke rumah Fani. Tadinya mau mengajak si Yogas, tapi dia ga bisa. Sampai di sana, kami disuguhkan potongan mangga dari ibunya Fani. Kemudian si Yunas membagikan oleh-olehnya dari Turki ke kami berdua. Saya dapat kaos bergambar, sedangkan Fani dapat goodie bag.
Karena malam mulai larut, kami berdua pamit pulang. Wuah, senangnya saya bisa merasakan pengalaman seru bareng mereka berempat. Oh iya, kami sedang mengusahakan agar nanti bisa jalan-jalan lagi berlima, soalnya, GSL itu kan 5 orang! Hehe, semoga saja acaranya lancar dan juga berkesan.
Kapan terakhir jalan-jalan bareng sahabatmu? 😀
Comments (10)
Dittersays:
17 Juli 2014 at 22:20Asyik banget! 😀
Wah, terakhir jalan-jalan bareng temen-temen, udah lama banget. Waktu itu baru lulus kuliah. Kalo skrg udah susah, soalnya sibuk dgn urusan masing-masing. Apalagi beberapa di antara mereka udah pada berkeluarga dan punya anak, hehe….
Agung Ranggasays:
17 Juli 2014 at 22:21nah, itu juga yang saya dan teman-teman saya khawatirkan. takutnya nanti ga bisa ngumpul-ngumpul lagi kalau udah pada kerja dan berkeluarga… 😥
ysalmasays:
18 Juli 2014 at 17:34asyiknya bersenang-senang dengan sahabat,
kalau jalan-jalan sekarang udah jarang, tapi kalau ngumpul kadang masih.
Agung Ranggasays:
18 Juli 2014 at 18:28wah, ngumpul-ngumpulnya juga pasti asyik kan bun~ 😉
duniaelysays:
19 Juli 2014 at 11:36Seru ya jalan jalan rame rame begitu bakalan lupa waktu deh 😀
Agung Ranggasays:
19 Juli 2014 at 18:17iya kak, ga kerasa banget! 😆
duniaelysays:
19 Juli 2014 at 18:57dan akan selalu ngangeni ya? 😀
Agung Ranggasays:
19 Juli 2014 at 18:58tentu dong~ 😉
dedy oktavianus pardedesays:
10 Agustus 2014 at 11:56kalo aku lgs jawab, aku bukan kakamu, hahahaha
Agung Ranggasays:
22 Oktober 2014 at 08:13haha, saya juga berpikir seperti itu~ 😆