Pekan Seni Mahasiswa Nasional XII (bagian 3)

  • Lomba
  • 28 Oktober 2014
  • (8)

Lomba – Setelah di jemput oleh LO, saya tiba lagi di hotel pukul 14:45. Oh iya, lomba Peksiminas tahun ini dibagi jadi 2 hari, dan kebetulan saya dapat di hari pertama. Jadi besoknya saya sudah free, gak ada jadwal lomba lagi. Ada lomba yang dilaksanakan 1 hari (seperti lomba komik strip, baca puisi, dll) dan ada yang 2 hari (lomba-lomba menyanyi misalnya). Dan malam itu, saya habiskan dengan makan ayam goreng kalimantan yang porsinya 2 kali lipat dari biasanya…

* * * * *

lanjutan dari bagian 2…


Heboh Nonton Dangdut

Di hari kedua lomba (16/9), saya gunakan untuk istirahat di hotel. Pagi itu, teman sekamar saya sudah berangkat lomba. Saya pun ambil sarapan di lobby hotel. Menunya standar sih, ada nasi goreng (lebih mirip nasi tim), bubur ayam sampai roti bakar. Biasanya saya ambil nasi gorengnya, ditambah segelas kopi atau teh. Siangnya, saya makan di rumah makan padang yang terletak di sebelah hotel, bareng teman saya Budi (peserta lomba baca puisi) yang kebetulan hari itu juga gak ada lomba (karena udah lomba kemarin).

Yang serunya, tiba-tiba sekitar pukul 19:00, para rombongan kontingen Jabar mengajak saya ikut menonton dua teman saya yang lomba menyanyi dangdut! Waduh, saya kan kurang bisa menikmati musik ini… Tapi, karena lagi gak ada kerjaan (dan bosan di hotel terus), ya sudahlah, ikut mereka aja. Dan tiba di tempat lomba, rombongan kami langsung heboh dan nyari tempat duduk yang pas.

Ketika teman saya yang menyanyi dangdut mulai, langsung deh, semua rombongan kontingen pada joget heboh semua~ Haduh, saya sih malah ketawa melihat tingkah mereka yang heboh begitu. Pengen ikutan heboh, tapi disebelah saya duduk bapak-bapak yang mukanya serem, jadi gak berani… Yang penting, saya sudah ikut men-support mereka dengan menonton mereka tampil. Oh iya, lomba dangdut ini merupakan perlombaan terakhir dari semua cabang lomba.


Jalan-Jalan di Batu Banama

rombongan bis super heboh
rombongan bis super heboh

Besoknya (17/9), kontingen Jabar mau jalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Kalimantan. Pagi-pagi sekitar pukul 08:00 kami berangkat menggunakan 2 bis. Saat itu, kabut asap pembakaran masih sangat tebal. Dan pas menyusuri jalan raya, saya melihat beberapa lahan rumput kering yang sudah habis dibakar, pantesan. Gak tau sih maksudnya apa, mungkin untuk dijadikan lahan pertanian atau perumahan. Yang jelas, sangat disayangkan kalau hutan kalimantan dibakar terus.

sebelum naik ke puncak bukit
sebelum naik ke puncak bukit

30 menit kemudian kami sampai di obyek wisata Batu Banama. Di sana terdapat beberapa batu besar yang diikat kain warna kuning oranye. Mungkin batu-batu tersebut bersifat sakral kali ya. Kami pun berjalan-jalan menaiki anak tangga untuk mencapai puncak bukit yang berada di sana. Awalnya sih masih berupa anak tangga, tapi makin ke atas tinggal pijakan tanah dan batu-batu biasa. Karena gak kuat, saya cuma sampai setengah perjalanan, itu juga udah cukup tinggi untuk melihat pemandangan yang indah banget.

tampak Pura Sali Paseban Batu dari atas bukit
tampak Pura Sali Paseban Batu dari atas bukit

Saya beristirahat sejenak di atas, ditemani oleh seorang pendamping kontingen, Bu Ance. Hehe, beliau enak banget diajak ngobrol, serasa ngobrol bareng mama saya. Dan ketika mau turun, saya melihat sebuah pura! Waaah, langsung aja saya minta ijin ke pendamping kontingen untuk sembahyang sebentar di pura sana.

selfie habis sembahyang
selfie habis sembahyang

Agak bingung sih menemukan jalannya, karena dihalangi beberapa batu besar yang ada di sana. Tapi syukurlah sampai juga di dalam pura yang bernama Pura Sali Paseban Batu. Karena mendadak, jadi saya gak bawa peralatan sembahyang seperti kain, selendang dan udeng. Di sana sih ada dupa, tapi koreknya gak ada… Ya sudahlah, saya sembahyang aja dengan sarana kembang yang tumbuh di sana. Puranya cukup asri, meskipun kayaknya belum tertata rapi. Gak ada penjaga atau pemangku yang bertugas di pura itu.


Nyaru Menteng Orangutan Sanctuary

foto bersama di Nyaru Menteng
foto bersama di Nyaru Menteng

Hahha, pas saya kembali ke parkiran bis, ternyata ada beberapa orang yang ditinggal, termasuk saya! Terpaksa deh nungguin bis jemputan untuk ke perjalanan berikutnya. Ya, tujuan selanjutnya adalah sebuah tempat konservasi orang utan di Nyaru Menteng. Sampai di sana, kami langsung diajak masuk ke sebuah balai, dan disuguhkan tontonan film mengenai upaya konservasi orang utan. Di sana juga ada beberapa kandang yang berisi orang utan. Tapi sayang, kami gak diperbolehkan untuk kontak langsung dengan mereka.

beberapa orang utan sedang bergelantungan
beberapa orang utan sedang bergelantungan

Ada juga beberapa monyet dan kera yang dibiarkan bebas berkeliaran di area konservasi. Mereka gak mengganggu, malah cenderung pemalu, beda dengan di Sangeh yang monyetnya kadang suka usil. Selesai foto-foto, kami sepakat untuk melihat pameran hasil karya dari lomba-lomba (seperti lomba lukis, komik strip, poster dan fotografi). Keren-keren banget karyanya, dan saya jadi minder nih… Setelah itu, kami lanjut jalan-jalan ke pasar sentra oleh-oleh.

Jreeeng~ Inilah yang saya sebal dari setiap jalan-jalan. Saya selalu bingung mau beli oleh-oleh apa untuk keluarga saya. Mau beli makanan, tapi makanannya itu-itu doang. Contohnya kerupuk amplang, yang kayaknya sering saya temui di minimarket dekat rumah. Oh iya, untuk menemui oleh-oleh makanan yang khas Palangkaraya juga susah, malah kebanyakan produknya didatangkan dari pulau Jawa~ Dan jadilah saya hanya membeli 5 potong baju kaos yang ada sablon ala-ala kalimantan. Semuanya untuk keluarga saya di Bekasi.

Akhirnya kami pun kembali pulang ke hotel. Pokoknya hari itu benar-benar seru! Mulai dari jalan-jalan di Batu Banama, sempat sembahyang di pura sana, jalan-jalan ke pusat konservasi orang utan, lihat pameran karya hasil lomba, sampai belanja-belanja di pasar. Siap untuk perjalanan hari berikutnya!


* * * * *

bersambung ke bagian akhir…

Salam – Agung Rangga

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

Comments (8)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Press ESC to close