re:ON Comics

  • Buku
  • 19 Februari 2016
  • (3)

Bukure:ON Comics adalah majalah komik kompilasi Indonesia pertama yang saya koleksi. Sejak pertama kali diluncurkan di ajang pop culture terbesar di Indonesia: Popcon Asia 2013 lalu, saya tidak pernah absen membeli majalah komik ini. Sesuai namanya, re:ON Comics bercita-cita untuk menghidupkan kembali masa-masa kejayaan komik buatan komikus Indonesia.

Menurut website resminya, re:ON Comics adalah sebuah penerbitan komik termasuk pengembangan konten yang meliputi versi cetak dan online. Versi cetak berupa kompilasi Komik Berseri yang terbit secara berkala dan versi online adalah penerbitan komik periodik melalui web di mana semua orang dapat membaca dan mengikutinya secara gratis. Versi online pada dasarnya menyajikan konten yang berbeda dengan versi cetak namun tetap dengan memperhatikan korelasi konten sehingga kedua versi ini justru akan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Ukuran versi cetak re:ON Comics memiliki dimensi yang berbeda dari buku-buku komik yang pernah saya temui, yaitu 25 cm x 18 cm (seukuran majalah umum) dengan jumlah halaman sebanyak 176 halaman. Biasanya, majalah ini terbit 6 minggu sekali dengan 7 jumlah komik yang ada di setiap bukunya. Target utama pembaca re:ON Comics adalah remaja berusia 13-18 tahun, namun masih bisa dinikmati untuk orang dewasa sekalipun.

cover reOn Comics yang keren-keren
cover reOn Comics yang keren-keren

Dari yang saya amati, perkembangan re:ON Comics ini sangatlah bagus dan pesat. Saat awal-awal diluncurkan, re:ON melakukan kerjasama dengan Indomaret, sehingga para penggemarnya bisa membeli majalah komik ini di minimarket yang terdapat pada beberapa kota di pulau Jawa. Sayangnya, sekarang hanya bisa dibeli di toko buku seperti Gramedia dan via online di situs resminya.

Untuk menjaga eksistensinya, re:ON Comics selalu aktif mengikuti berbagai event komik, bahkan mereka menciptakan acara mereka sendiri seperti re:con (re:ON Comics Convention) yang dilaksanakan tahun 2015 lalu dan ComicFest ID yang akan dilaksanakan tahun ini. Dalam setiap event, pasti banyak sekali para “reonites” (penggemar re:ON Comics) yang datang untuk membeli merchandise, foto-foto dengan para cosplayer re:ON, atau bertemu dengan komikus-komikus idola mereka.

Bicara tentang isi komiknya sendiri, untuk versi cetaknya saya beri 2 jempol! Baik itu kualitas gambar, cerita, dan segala macam aspek lainnya, komik-komik dalam majalah ini sangat layak untuk dibaca. Dari 18 edisi yang saya koleksi, setidaknya ada 7 judul komik yang saya favoritkan.


Me vs Big Slacker Baby (Annisa Nisfihani)

Me vs Big Slacker Baby karya Annisa Nisfihani
Me vs Big Slacker Baby karya Annisa Nisfihani

Sinopsis:
Arin adalah remaja putri yang selalu rapi dan teratur dalam setiap kehidupannya. Hidupnya menjadi neraka ketika suatu hari muncul Alvan, remaja pria, anak kenalan orang tuanya yang super berantakan, tiba-tiba saja indekost di rumahnya.

SUUUKAAA banget sama gaya gambar mbak Annisa! Karena dari jaman SMA keseringan baca shoujo manga (ituloh, yang ceweknya cantik-cantik bermata besar~), maka komik “Me vs Big Slacker Baby” ini benar-benar membuat saya nostalgia ke masa putih abu-abu~ Cerita yang disajikan ringan, dengan bumbu romantis dan humor khas remaja. Dengar-dengar sih, komik yang sudah tamat ini bakal dibuat seri FTV-nya! Hmm, semoga saja seseru komiknya~


Lay Lay Cat (Andik Prayogo & Sheila Rooswitha Putri)

Lay Lay Cat karya Andik Prayogo & Sheila Rooswitha Putri
Lay Lay Cat karya Andik Prayogo & Sheila Rooswitha Putri

Sinopsis:
Lay-lay Cat adalah komik komedi tentang kegalauan sebuah patung Maneki Neko yang selalu gagal dalam mengemban tugas sebagai jimat penglaris toko.

Menurut saya, “Lay-Lay Cat” adalah satu-satunya komik re:ON yang cocok dibaca semua umur, tidak terkecuali anak-anak! Tokoh kucing putih nan gembul ini memang benar-benar bikin gemeeesh! Konsep komiknya 2 halaman per 1 judul cerita, jadi bisa dibaca lebih santai. Untuk embu Sheila dan pak Andik, tolong banget, munculin Lay-Lay Cat di re:ON lagi dooong!


Math (Maximillian Fansyuri & Dini Marlina)

Math karya Maximillian Fansyuri & Dini Marlina
Math karya Maximillian Fansyuri & Dini Marlina

Sinopsis:
Kisah mengenai Matahari, mantan siswa teladan, yang mampu memecahkan segala masalah dengan menggunakan ilmu matematika.

Siapa bilang komik cuma sekedar untuk hiburan semata? Lewat kolaborasi antara Kak Dini dan Kak Maxi, komik berjudul “Math” ini berhasil membuat kita berpikir bahwa ternyata komik bisa juga jadi penambah ilmu! Sesuai judulnya, komik ini akan membuat kita lebih menyukai matematika.


Tawur (C. Suryo Laksono)

Tawur karya C. Suryo Laksono
Tawur karya C. Suryo Laksono

Sinopsis:
Komik aksi tentang pelajar SMU yang harus memenangkan tawuran agar mendapatkan dana S.O.S. (Subsidi Operasional Sekolah). Full seru dan full kocak!

Epic! Gambar dan cerita komik “Tawur” benar-benar menggugah perasaan saya setiap membacanya. Kak Suryo mampu membuat para pembaca komik ini ikut merasakan apa yang dirasakan para tokoh utamanya. Suka banget sama konsep “tawuran” ala komik Tawur ini, seru dan beda dengan tawuran yang biasanya!


Galauman (Ockto Baringbing & Ino Septian)

Galauman karya Ockto Baringbing & Ino Septian
Galauman karya Ockto Baringbing & Ino Septian

Sinopsis:
Apa yang terjadi apabila kegalauan dapat menyelamatkan dunia? Gabriel Laurent, pemuda yang selalu galau karena ditolak cewek pujaan hatinya, dapat merubah kegalauannya ini menjadi kekuatan super.

Inilah superhero yang membuat para remaja Indonesia menjadi galau semua. Ahahaha, becanda~ Lewat “Galauman”, kak Ockto dan kak Ino berhasil memutarbalikkan makna galau. Komik yang penuh aksi lucu sang tokoh utama, sebenarnya menyimpan pesan yang cukup dalam: “Jika kamu galau, segeralah move on.”


Bachelor’s Brotherhood (Shu Eirin)

Bachelor's Brotherhood karya Shu Eirin
Bachelor’s Brotherhood karya Shu Eirin

Sinopsis:
Komik komedi 4 panel mengenai persahabatan para jomblo dalam usahanya mencari calon pasangan hidup.

Awalnya tidak menyangka bahwa re:ON juga menerbitkan komik strip. Ternyata, trio “Bachelor’s Brotherhood” ini sukses membuat saya tertawa lewat komik 4 panelnya. Saya suka dengan twist yang dihadirkan kak Shu pada setiap panel akhir cerita. Oh iya, komik ini juga jadi bahan pelajaran buat saya yang juga suka bikin komik strip (contohnya bisa dibaca di blog ini loh~).


Lunar Helios (Galang Tirtakusuma)

Lunar Helios karya Galang Tirtakusuma
Lunar Helios karya Galang Tirtakusuma

Sinopsis:
Aelfric du Coudray adalah vampir dengan keingintahuan besar tentang asal-usul dan keberadaan keluarganya. Di Lunar Helios, para vampir tidak selalu jahat, tetapi karena manusia selalu berprasangka buruk terhadap mereka, para vampir, termasuk Aelfric, terpaksa mengasingkan diri dari peradaban manusia. Aelfric menyediakan perlindungan bagi para vampir yang tidak meminum darah manusia. Tapi oleh ikatan takdir, pemburu vampir kembar, Maximilian dan Stella Walker, tiba di istana Aelfric. Dari sana, aliansi unik mereka memulai petualangan untuk membuka tabir rahasia di balik asal usul manusia dan vampir

Komik terakhir adalah sebuah shōnen manga dari kak Galang. Padahal dia terkenal dengan komik-komik humor, tapi ternyata komik “Lunar Helios” ini juga tidak kalah keren. Biarpun kurang suka komik bergenre aksi, namun goresan pena di komik ini ternyata keren loh! Aksi-aksi yang dibawakan juga lumayan seru.


Yap, kira-kira itulah ulasan saya mengenai majalah komik kompilasi re:ON ini. Kamu bisa mendapatkannya dengan harga 30000 rupiah per majalah. Semoga saja re:ON bisa terus mengembangkan komik-komik buatan komikus Indonesia. Maju terus re:ON! Oh, terima kasih sudah membaca~

Salam – Agung Rangga

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

Comments (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Press ESC to close