5 Pura Favorit di Bali

Intermeso – 5 Pura Favorit di Bali. Kamu pasti sudah tahu bahwa Bali terkenal sebagai “pulau seribu pura”. Pura adalah rumah ibadah umat Hindu, agama mayoritas penduduk di Bali (seperti saya~). Tidak jarang, beberapa pura di Bali dijadikan sebagai tempat wisata reliligi. Tips wisata berikut ini akan memaparkan lima pura favorit saya ketika berkunjung ke Bali. Pura apa sajakah itu?


Pura Besakih

Pura Besakih
Pura Besakih

Pura terbesar dan termegah di Bali ini berada di posisi pertama pura favorit saya. Alasannya, pura ini terletak sangat dekat dengan kampung halaman kedua orang tua saya, tepatnya di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Konon, di areal Pura Basukian inilah tempat pertama kalinya diterima wahyu Tuhan oleh Hyang Rsi Markendya, yang merupakan cikal bakal Agama Hindu Dharma sekarang di Bali. Hampir setiap ke sini, pasti banyak turis lokal atau pun mancanegara yang sedang berwisata, apalagi karena terdapat beberapa hotel di bali yang dekat dengan Pura Besakih.

Baca juga: Pulang ke Bali: Berangkat!


Pura Tirta Empul

Pura Tirta Empul
Pura Tirta Empul

Pura yang berada di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar ini sangat terkenal dengan air sucinya yang terletak dalam kolam di area dalam pura. Waktu ke sini saya pernah diceritakan oleh Bapak, kalau orang yang berendam di kolam air suci ini, niscaya ia akan serasa terlahir kembali, bersih hati dan pikirannya. Berendamnya pun ada aturannya, dimana setiap umat memanjatkan doa sambil membiarkan air pancuran kolam mengguyur kepala dan badan mereka. Kalau tidak salah, di sana ada 7 pancuran air, dimana airnya sangat jernih dan bisa langsung kita minum.


Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot

Bosan ke pantai kuta atau sanur? Coba ke Pura Tanah Lot yang terletak di Beraban, Kediri, Tabanan. Di area Pura Tanah Lot terdapat dua buah pura yang berdiri di atas batu besar, dimana satu pura terletak di atas bongkahan batu (di tengah laut!) dan pura lainnya terletak di atas tebing. Kita bisa mendengar deburan ombak yang sangat deras di sini, begitu pula pemandangan pantai yang yang indah. Kalau mau ke pura yang berada di tengah laut, kita harus menunggu laut surut dulu agar jalan setapak menuju ke sana bisa dilalui. Buat kamu yang akan ke sana tapi belum ada tempat menginap, sepertinya ada beberapa hotel di bali yang dekat dengan Pura Tanah Lot ini.


Pura Goa Lawah

Pura Goa Lawah
Pura Goa Lawah

Pura yang berada di Jl. Raya Goa Lawah, Pesinggahan, Klunkung, Kabupaten Klungkung ini mempertemukan gunung dengan laut. Istimewanya, selain bisa menikmati sejuknya udara gunung dan indahnya pasir pantai, pura ini menyimpan kejutan di dalamnya. Seperti namanya, pura ini berada persis di depan Goa Lawah atau goa yang berisi kelelawar! Saat saya sembahyang ke sana di siang hari, saya melihat banyak sekali kelelawar yang sedang bergelantungan terbalik di langit-langit goa. Kadang mereka juga terbang bersama-sama, menimbulkan suara yang riuh sekali. Menurut saya, suasana pura ini magis sekali.


Pura Ulundanu Batur

Pura Ulundanu Batur
Pura Ulundanu Batur

Pura terakhir adalah pura yang terletak di dekat salah satu danau terkenal di Bali, tepatnya di Jl. Kintamani – Batur Selatan, Denpasar. Aslinya, pura ini berdiri di kaldera yang terletak di kaki Gunung Batur. Karena letusan Gunung Batur pada tahun 1926, pura ini sempat hancur dan kemudian didirikan lagi di tempat yang lebih tinggi. Enaknya sembahyang di sini, kita bisa langsung mampir ke danau Batur dan menikmati pemandangan yang sangat indah. Karena letaknya yang sangat strategis (berada di kota), kamu bisa memilih beberapa hotel di bali yang dekat dengan Pura Ulundanu Batur ini sebagai tempat bermalam.

Baca juga: Upacara Ngeroras (Bagian 1)


Itulah 5 pura favorit di Bali yang bisa saya rekomendasikan untuk kamu. Sebenarnya banyak banget sih pura yang menarik untuk dikunjungi, mungkin lain kali akan saya bahas di blog ini. Satu lagi, kamu harus ingat bahwa pura-pura ini adalah tempat suci. Selalu jaga sikap, perkataan dan perbuatan kita selama bewisata/berkunjung ke pura. Jangan sampai kunjungan kita mengganggu umat lain yang sedang sembahyang di sana. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan terima kasih sudah membaca.

Salam,
Agung Rangga


Catatan: tulisan ini adalah sponsored post.

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

Comments (14)

  • sunyaflysays:

    16 Juni 2016 at 23:22

    Ka agung kan puranya dijadiin tempat wisata juga, nah itu yg sembahyang sama turis disatuin gitu? Atau ada tempat khusus yg emang cuman buat berdoa dan turis dilarang masuk?

    Btw ka agung selamat ya juara desaign kartu e mandiri hehehe ceritain lagi dong di blog ini pengalaman waktu menang dan tipsnya biar menang, soalnya aku kalo ikut lomba jarang banget menang huhuhu

    • Agung Ranggasays:

      17 Juni 2016 at 05:16

      Ada dong~
      Pura biasanya dibagi jadi 3 area, yaitu Nista (luar), Madya (tengah) dan Utama (dalam). Biasanya wisatawan hanya diperbolehkan masuk sampai di area Nista/Madya saja, sementara area Utama khusus buat umat yang mau sembahyang saja.

      Hihihi, terima kasih ya~
      Saya juga baru mau nulis soal lomba ini. Tapi masih ngurus tugas akhir dulu, soalnya minggu depan mau sidang preview~

  • Dunia Elysays:

    17 Juni 2016 at 15:58

    Wah .. puranya cantik cantik ya, jadi pengen ke Bali lagi. Ingat pas dulu sama rombongan teman teman sekulihan berlibur di Bali juga mengunjungi beberapa pura di sana 🙂

  • rynarisays:

    18 Juni 2016 at 19:15

    Pura Besakih, Tirta Empul dan Goa Lawah pernah berkunjung puluhan tahun lalu dan tetap agung cantik ya. Yang lebih sering yang Ulundanu, untuk Tanah Lot hanya memandang dari seberang. Sepakat Gung, kunjungan ke Pura dibarengi menjaga hati. Suksma nggih Bli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Press ESC to close