
Investasi menjadi salah satu jalan yang dipilih banyak orang dalam menggunakan uang yang dimilikinya.

Mengalihkan uang untuk berinvestasi merupakan cara jitu agar uang yang tidak digunakan dapat berkembang dengan sendirinya dan menghasilkan keuntungan untuk kamu selaku investor. Namun, tidak semua orang telah berinvestasi dan mengetahui seluk beluk investasi. Untuk itu, berikut ini 3 tips berinvestasi untuk kamu yang baru memulai.
Memilih Skema Investasi yang Tepat
Dalam memilih investasi, kamu dapat memilih sesuai dengan imbal hasil yang kamu inginkan nantinya. Jika kamu menginginkan skema investasi dengan imbal hasil tinggi, maka kamu harus siap dengan risiko tinggi. Pun begitu sebaliknya dengan risiko yang rendah maka kamu harus siap dengan imbal hasil yang rendah pula.
Tidak Serakah
Salah satu contoh sifat serakah pada investor pemula adalah memilih investasi yang tidak terpercaya dengan imbal hasil dan risiko tinggi ketimbang investasi terpercaya yang menjanjikan return lebih kecil. Oleh karena itu, jika kamu ingin sukses sebagai investor pemula, jauhkan sifat serakah dalam diri kamu.
Menghitung Kebutuhan Investasi Secara Tepat
Karena, pada beberapa kasus terdapat orang-orang yang kesulitan dana akibat terlalu gila dalam berinvestasi. Hal ini tidak tepat dan sebaiknya kamu menghitung kebutuhan investasi secara tepat agar tidak mengganggu kondisi keuangan pribadi kamu.
Salam,
Agung Rangga
Catatan: tulisan ini adalah sponsored post.
Comments (4)
ysalmasays:
7 Agustus 2018 at 08:48Berinvestasi sesuai kebutuhan dan modal yg tidak akan mengganggu kebutuhan hidup lain ya, Gung.
Agung Ranggasays:
12 Agustus 2018 at 17:49Betul banget bun. ๐
Fanny Fristhika Nilasays:
23 Agustus 2018 at 22:42Dulu aku ga ngerti samasekali investasi itu apa. Taunya, kalo udh dgr investasi, yg keinget lgs properti dan tanah. Tp sejak kerja di bank, jd paham, bahwa ada banyaaaak investasi yg bisa kita lakuin even dgn modal terjangkau, cthnya reksadana, obligasi, sukuk, dual currency dan msh banyak lg kalo di bank. Aku sendiri tipe Speculative. Berani ambil resiko tinggi, demi imbal hasil yg tinggi juga :D.
Kayak sekarang nih, indeks lg jatoh, time to buy sebenernya. Orang2 awam biasanya lgs panik kalo IHSG jeblok, dan cepet cepet redeem semua investasinya, dgn tujuan cut loss. Padahal yg namanya reksadana, bonds, sukuk, ga bisa dlm wkt sebentar. Ini jangka panjang mainnya. Jadi kalo jeblok, ya biarin aja. Justru di saat semua harga jatuh, kita lgs masuk utk membeli, dan jual lg pada saat tinggi. Biasanya dlm 5-10 thn kedepan. Makanya kalo di bank, sebelum beli produk yg resikonya tinggi, nasabah slalu diminta utk tanda tangan deklarasi form, kalo dia memiliki cadangan dana darurat minimal 6 bulan :). Setidaknya kalo di bank tempat aku kerja begitu
Agung Ranggasays:
24 Agustus 2018 at 11:23Saya pun sempat panik gara-gara IHSG jeblok ini. Maklum, baru pemula di bidang investasi ini.
Tapi makasih banyak mbak atas pencerahannya~ ๐ญ๐๐ป