
Kuliah – Suasana Daftar Ulang | part end. Hiks, ya, sudahlah, kira-kira, mungkin kami harus menunggu hingga 2-3 jam lagi. Iya, soalnya, setelah menyerahkan berkas itu, kami harus menyambangi satu-persatu stand yang ada di aula ini. Ada stand untuk verifikasi keuangan, mengukur jas almamater, foto untuk kartu mahasiswa, sampai mendapatkan info-info mengenai OKMB atau biasa kita sebut sebagai ‘ospek‘!
Yap, inilah lanjutan kisah perjuangan saya pada saat melakukan registrasi fisik (baca: daftar ulang) di universitas saya: Institut Manajemen Telkom~
Lanjutan dari: Suasana Daftar Ulang | part 1
Hmm, sambil menunggu, pengen banget rasanya saya mencoba untuk berkenalan dengan, yah, mungkin salah satu dari sekian ratus maba yang ada di aula ini. Tapi, segera saja saya mengurungkan niat saya. Gak jadi, takut. (apa hubungannya coba???)
Sementara saya gak mau kenalan dengan para maba, lain halnya dengan ayah saya. Saya yang duduk persis disebelah ayah melihat langsung, ternyata ayah sudah ngobrol akrab dengan sesama orang tua. Iya, ayah saya memang gampang banget bergaul, beda 180° dengan anaknya ini. Beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak tampak sedang asik ngobrol dengan ayah saya~
Ah, ternyata kami juga bertemu dengan keluarga maba yang berasal dari Bali! Iya, ayah saya (lagi-lagi) bisa tahu kalau orang yang diajak ngobrol olehnya adalah orang bali, hanya lewat dari cara bicaranya (baca: logat). Dan katanya, keluarga tersebut datang dari Bali untuk mendaftarkan anaknya juga, beserta 2 teman anaknya. Hmm, jadi benar, ternyata nantinya saya bukan satu-satunya lagi yang beragama Hindu di tempat saya belajar. Asal kamu tahu saja, dari SD-SMA, rata-rata yang beragama Hindu di sekolah saya paling hanya 1-2 orang saja~
Masih lama ya? Karena waktu itu sudah menunjukkan pukul 12 siang (dan nomor antrian yang baru dipanggil baru sekitar 100-an), maka ayah saya berinisiatif untuk membelikan sebungkus nasi padang, lengkap dengan lauk ayam goreng, sayur daun singkong dan sambal hijaunya. Duduk di lantai, dan makan dengan lahap. Huahaha, saya memang saat itu sudah laper banget!
Setelah perut kenyang, eh, gak taunya perut saya malah mules! (mungkin efek dari sambal hijaunya kali ya?). Sementara itu, nomor antrian sudah mencapai 190-an, dan nomor antrian saya 202! Aduh, benar-benar panik deh saya saat itu! Gak tau mau tetap nunggu atau segera menuntaskan mules saya ini!!! *mondar-mandir gak karuan*
Tapi akhirnya saya memutuskan untuk segera ke toilet. Harus buru-buru, karena nomor saya sebentar lagi mau dipanggil! Untung saja toilet di sebelah ruang aula itu ada yang kosong. Dan setelah kurang lebih 5 menit saya di sana, akhirnya lega juga~ Pas saya keluar dari toilet, fiuh, saya belum terlambat. Nomor antrian saya baru saja dipanggil, langsung deh masuk ke barisan untuk menyerahkan berkas.
Hmm, kalau gak salah, stand pertama yang harus dikunjungi adalah stand pembayaran. Di sana akan dicek apakah pembayaran untuk registrasi sudah lunas semua atau belum. Tapi syukurlah, saya sudah melunasinya jauh-jauh hari sebelum daftar ulang ini~
Lalu berlanjut lagi ke stand-stand berikutnya. Ada stand membuat kartu mahasiswa, dimana kartu tersebut katanya juga bakal berfungsi sebagai atm dari bank BNI. Ya, terpaksalah bikin rekening baru di BNI.
Lalu stand ukur jas almamater. Saya mencoba berbagai ukuran jas almamater kampus, dan akhirnya memutuskan untuk memilih ukuran yang paling pas untuk saya: L. Stand berikutnya stand BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Di sini kami disuruh memasukkan sendiri data-data kami sebagai peserta OKMB (baca: ospek) tahun ini.
Lalu stand untuk pembayaran BEM, dilanjutkan ke stand foto untuk kartu mahasiswa. Di sini saya difoto dengan menggunakan jas almamater (tapi bukan yang dipilih tadi, melainkan jas almamater yang memang udah disediakan). Hiks, bayangkan, muka kumel dan tampang lesu gara-gara menunggu ± 3 jam, harus rela difoto untuk kartu mahasiswa
Lalu ke stand prodi (jurusan). Saya masuk ke barisan DKV, dan di sini kami disuruh memasukkan kembali data-data kami, serta diberi selembar kertas berisi daftar barang untuk ospek jurusan (ya, ospeknya 2 kali sudara-saudara!!!), beserta sekeping cd berisi info kampus dan daftar mata kuliah.Nah, stand berikutnya adalah stand info OKMB. Di sini saya diberi daftar perlengkapan yang harus dan wajib dibawa saat pelaksanaan OKMB nanti. Bonusnya, saya juga diberi buku berjudul Survival Handbook 2011/2012, yang berisi mengenai info-info seputar kampus Institut Manajemen Telkom beserta kota Bandung. Seru bacanya~
Fiuh, dan stand terakhir adalah stand pengukuran seragam. Ya, setiap hari senin (kalau gak salah), kami wajib mengenakan seragam tersebut kalau kuliah. Saya memilih seragam kemeja lengan panjang, dasi, dan sweater. Seragamnya bagus, gak terlalu kaku kesannya gara-gara pakai sweater~ Stand berikutnya stand asrama. Ya, kami sebagai maba tahun ini diwajibkan untuk ikut program asrama, jadi gak perlu ngekos, selama 1 tahun pertama. Hmm, gak apa-apa sih. lagian juga, kayaknya lebih enak tinggal di asrama~ Oh, asrama putra & putri dipisah lokasinya. Yang hebatnya lagi, asrama putra merupakan sebuah apartemen!!! Ya, namanya Apartemen Buahbatu, letaknya persis setelah keluar dari tol Dayeuhkolot.
Oke, akhirnya daftar ulang selesai juga. Sekitar pukul 14:00 saya dan ayah langsung meninggalkan kampus dan pulang ke rumah. Sementara teman saya si Fitri, katanya dia sudah ada yang jemput, jadi pulangnya gak bareng kami.
Nah, kira-kira, begitulah kisah perjuangan saya selama daftar ulang. Sekarang tinggal menunggu pelaksanaan OKMB dan pindah ke Bandung. Err, masih lama sih, tepatnya tanggal 25 Agustus saya udah di Bandung. Doakan saya ya, semoga semuanya berjalan lancar~
Terima kasih sudah membaca~
Salam Agung Rangga
Tinggalkan Balasan