Diaro – Mencatat Jurnal Jadi Lebih Mudah

Aplikasi – Smartphone merupakan sebuah benda yang tidak bisa lepas dari hidupku (serius loh!). Dengan kemudahan teknologi, aku bisa hampir melakukan segalanya dengan bantuan smartphone. Termasuk dalam menyimpan berbagai kenangan dan memori masa lalu, untuk dibaca kemudian di masa depan. Dan aku mendapat bantuan dari “Diaro“, sebuah aplikasi penyimpan jurnal untuk smartphone, persembahan Pixel Crater Ltd.

Saat masih duduk di bangku SMA, aku pernah memiliki 1 buku jurnal. Pas baru beli, buku tersebut selalu aku isi setiap malam menjelang tidur. Isinya ya seputar kejadian yang kualami seharian itu. Seperti tentang kejadian di sekolah, maupun di rumah. Hihihi, mungkin kamu gak percaya ya kalau aku juga suka curhat di jurnal.

Iya juga sih. Kalau dipikir-pikir, pasti yang kebanyakan nulis di jurnal (bahasa “cowo”-nya dari diary) adalah remaja perempuan. Tapi, mengingat aku yang orangnya (agak) pelupa, menulis jurnal merupakan saranaku dalam mengingat suatu kejadian yang pernah aku alami. Kan enak, kalau ingin tahu kejadian kemarin, bulan lalu atau tahun lalu, tinggal baca lagi tulisan di jurnal kita.

Eh, namun itu gak berlangsung lama sih. Mungkin karena males atau memang lagi sibuk, aku malah lupa nulis jurnal. Dan jadilah buku jurnal itu terbuang sia-sia, ahahaha~

Sampai ketika pertama masuk kuliah (tahun 2012-an), aku dikenalkan sebuah film anime oleh seorang teman, yang berjudul “Mirai Nikki”. Film ini bercerita tentang anak laki-laki yang bisa melihat masa depan, dengan bantuan aplikasi diary yang berada di ponselnya. Kejadian-kejadian masa depan yang akan terjadi, langsung muncul di diary ponselnya, dengan detil waktu dan tempat kejadiannya.

Setelah selesai menonton anime tersebut, aku merasa bahwa “ini gue banget!”. Ya, mulai saat itu, aku langsung browsing aplikasi jurnal yang cocok digunakan pada smartphone androidku saat itu (Samsung Galaxy Gio). Dan setelah mencoba beberapa aplikasi, terpilihlah aplikasi bernama Diaro ini.

Hal yang paling aku sukai dari aplikasi ini ialah tampilannya yang gak aneh-aneh, sederhana dan mudah digunakan. Saat itu, fitur yang paling bermanfaat adalah fitur “backup & restore”. Karena smartphoneku sering diformat (gara-gara suka diutak-atik), maka gak mau dong kalau sampai jurnal harianku terhapus semua. Cukup backup jurnal ke bentuk .zip, simpan di memori eksternal, lalu restore kembali saat ponsel selesai di format.

Biarpun sudah beberapa kali ganti smartphone, namun aplikasi Diaro adalah hal pertama yang wajib aku pasang. Dan sampai saat ini, aku masih menggunakan aplikasi ini untuk mencatat kejadian-kejadian penting di sekitarku. Seperti misalnya upacara ngaben yang sedang aku bahas. Tulisan itu bercerita tentang kejadian yang aku alami Desember tahun 2014 kemarin! Berkat bantuan jurnal di Diaro ini, aku bisa mengingat runtutan proses upacara ngaben secara detail dan rinci.

Oh iya, akhirnya, pas Desember 2014 kemarin, aku resmi membeli Diaro versi “pro”. Sebenarnya aplikasi ini sih gratis, tapi ada fitur yang tidak bisa digunakan dan terdapat iklan di bagian bawah antarmukanya (layaknya aplikasi android gratisan lainnya). Tapi aku lupa berapa bayarnya, mungkin sekitar 50-60 ribuan. Mahal sih, tapi setimpal banget dengan fitur pro yang disediakan.

Selain bebas dari iklan, dengan membeli versi pro dari Diaro, aku bisa mendapatkan fitur sinkronisasi dengan menggunakan akun Diaro yang terhubung ke akun Dropbox. Selain bisa digunakan di smartphone, kita bisa menggunakannya lewat Diaro Online dengan mengunjungi situs: my.diaroapp.com. Aku pun jadi tidak perlu repot nge-backup dan restore lagi. Karena fitur sinkronisasi ini sudah berjalan otomatis begitu kita selesai menulis jurnal.

Untuk fitur-fitur utama lainnya yang cukup berguna antara lain:

  • Password untuk mengunci aplikasi Diaro.
  • Mengubah warna antarmuka sesuai keinginan kita.
  • Pengelompokan jurnal ke dalam folder & tags.
  • Memasukkan lokasi dan foto ke dalam jurnal.
  • Dan masih banyak lagi.

Aplikasi ini bisa kamu dapatkan di Google Play, Appstore, dan Amazon, kompatibel dengan smartphone berbasis Android dan iOS. Untuk smartphone Android, aplikasi ini berukuran 10 MB dan bisa di gunakan di versi android Gingerbread ke atas.

Mungkin kamu akan bertanya, “kenapa gak nulis di aplikasi notes biasa aja?”. Hehe, aplikasi notes cuma aku isi dengan catatan saja, seperti hal yang harus dilakukan (to-do), catatan belanja, catatan kuliah, dan hal-hal remeh-temeh lainnya. Makanya, khusus mencatat jurnal, aku memilih Diaro.


(+) Keunggulan:

  • Antarmuka sederhana, rapi, dan mudah digunakan.
  • Fitur sinkronisasi yang dapat diandalkan (untuk versi pro).
  • Tersedia password untuk mengunci aplikasi.

(-) Kelemahan:

  • Harga versi pro yang lumayan mahal.

Skor: 5/5 – :star: :star: :star: :star: :star:


Secara keseluruhan, aku sangat puas dengan aplikasi ini. Diaro telah banyak membantuku mengingat kembali kenangan dan kejadian yang pernah aku alami sebelumnya. Dan hingga saat ini, aku masih terus rutin menulis jurnal dengan mudah hanya menggunakan smartphone yang selalu tersedia di sisiku.

Salam – Agung Rangga


#trivia : apa kamu juga suka nulis jurnal/diary?

Agung Rangga

Hai, salam kenal! Saya adalah seorang dosen di jurusan Desain Komunikasi Visual, memiliki minat dengan animasi dan komik, serta hobi menuliskan cerita kehidupannya ke dalam blog ini.

Comments (14)

Tinggalkan Balasan ke Hetty Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Press ESC to close