Menulis Masa Lalu

Curhat – Menulis Masa Lalu. Bulan Oktober ini cuaca makin gak menentu. Kadang-kadang hawanya panas, kadang-kadang hawanya dingin (terutama habis hujan). Dan sekarang saya lagi kena flu (lagi), namun sudah agak mendingan berkat obat generik (entahlah, mau berobat ke dokter rasanya malas…). Ngomong-ngomong, tulisan ini akan berisi curhatan random tentang menulis.

Sebelumnya, saya merasa sedang dalam “déjà vu“. Tahun lalu, saya pernah menulis sebuah tulisan berjudul “Halo, Oktober!“. Setelah saya baca kembali tulisan tersebut, ternyata apa yang saya tulis di sana sedang saya alami juga sekarang. Sedang flu, bimbang soal masa depan, di bulan Oktober. Astaga…

Oh iya, beberapa bulan terakhir saya selalu menulis hal-hal lampau. Seperti seri tulisan “Kuliah di DKV“, cerita pas “Upacara Ngeroras“, dan beberapa tulisan tentang jalan-jalan bersama sahabat saya “GSL“. Hampir semua yang saya tulis di blog ini adalah cerita tentang kegiatan di masa lalu.

Misalnya tulisan upacara ngeroras, padahal upacaranya sendiri sudah berlangsung pas September tahun lalu (2015). Namun baru saya tulis di blog setahun kemudian, itupun kalau tidak lupa (hehehe…). Atau tulisan tentang GSL, yang kayaknya masih mending sih, soalnya kejadiannya cuma berbeda beberapa bulan saja. Oh, soal GSL, masih ada satu kegiatan yang belum saya tulis!

Yang paling parah dari keduanya adalah tulisan tentang pengalaman saya kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Tulisan tentang DKV ini saya buat berseri per semester. Tujuan dibuatnya seri tulisan ini agar mahasiswa dan calon mahasiswa DKV tahu apa saja matakuliah yang diajarkan di tiap semesternya. Yaa, walaupun gak semua DKV memiliki matkul tersebut sih (tergantung universitas masing-masing).

Selain soal matkul, saya juga bercerita tentang tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, biar ada gambaran/bayangan soal tugasnya. Berdasarkan statistik blog ini, tulisan-tulisan tentang DKV inilah yang paling banyak dicari dan dibaca. Belum lagi, kadang saya menerima email dari calon-calon maba DKV, yang bertanya-tanya soal kuliah setelah membaca tulisan di blog saya. Makanya, saya begitu semangat membahas topik tentang DKV di sini.

Tapi, karena saya sering telat menuliskannya (seri “kuliah di DKV” ini), beberapa kali saya dikira masih kuliah di sana. Ahahaha~ Jadi begini, saat tulisan ini diterbitkan, saya sudah lulus dari studi S1 di DKV Telkom University. Saat ini saya sedang menunggu wisuda, yang akan dilaksanakan akhir November 2016 ini (doakan semoga lancar ya~). Kalau kamu baca halaman profil saya atau footer blog ini (yang tulisannya “Siapa Saya?”), pasti kamu langsung tahu kok.

Kembali ke topik awal, mengapa saya lebih sering menulis soal kejadian yang sudah lewat? Pertama, karena saya lupa menuliskannya. Kedua, karena saya sibuk dengan kegiatan di saat ini (masa sekarang). Ketiga, karena saya menganggap bahwa lebih penting menulis kejadian yang telah lampau ketimbang kejadian di masa kini. Soalnya, saya takut kalau momen-momen indah di masa lalu itu terlupakan, dan makanya jadi prioritas utama.

Ngomong-ngomong, di setiap tulisan tentang masa lalu pasti saya sisipkan tanggal kejadiannya. Bahkan, karena gaya penulisan saya yang agak detail, jam/pukul dari kejadian yang berlangsung pun juga saya masukkan. Ini saya lakukan biar kamu dan pembaca lainnya bisa tahu kapan kejadian tersebut terjadi, entah itu pagi, siang, sore atau malam. Mengapa saya bisa menulis sedetail itu? Baca ini deh: Diaro – Mencatat Jurnal Jadi Lebih Mudah.

Lalu, apakah saya akan terus menulis kejadian di masa lampau? Err, entahlah, karena sudah kebiasaan, mungkin jawabannya iya. Apalagi untuk seri kuliah di DKV, masih ada dua semester lagi yang belum saya tulis (semester 7 & 8), juga beberapa tulisan tentang kejadian lainnya. Oh, saya juga berencana untuk menulis ulasan soal musik, buku, dan film yang saya suka. Huhuhu, semoga saja tidak lupa lagi.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga suka menulis kejadian di masa lalu?

Salam,
Agung Rangga