
Sebelumnya, sejak kuliah saya memang punya cita-cita untuk menjadi dosen. Mungkin bagi sebagian orang, pekerjaan sebagai pengajar (guru, dosen, dan sebagainya) adalah pekerjaan yang sering dipandang sebelah mata. Namun bagi saya pekerjaan ini sangat istimewa, dan saya memulainya lewat asisten dosen.
Tawaran Asisten Dosen
Seperti yang saya tulis di sini: “Jadi Penulis dan Ilustrator Buku“, saat ini saya sedang bekerja sebagai freelancer dalam bidang kepenulisan dan ilustrasi. Pekerjaan ini saya ambil setelah sebelumnya keluar dari studio animasi di Bandung.
Suatu hari (12 Juni 2017), saya mendapat pesan singkat dari dosen pembimbing tugas akhir saya pas kuliah dulu, Pak Dwija namanya. Kata beliau, kampus saya (Universitas Telkom, Bandung) sedang membutuhkan asisten dosen untuk beberapa mata kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Pak Dwija mungkin masih ingat, kalau saya dulu (pas masih jadi mahasiswa) sering sekali bertanya soal syarat jadi asisten dosen. Iya, dulu saya ingin sekali merasakan jadi asisten dosen, dan sekarang, pintu tersebut terbuka lebar untuk saya. Astaga, rasanya masih tidak percaya… *terharu*
Saya pun segera bilang ke Mama yang lagi tidur siang, dan beliau pun kaget dan berkali-kali mengucap syukur pada Tuhan. Mama langsung menelepon Bapak, dan dari kantornya, Bapak juga terdengar senang sekali. Tidak ada yang lebih membahagiakan dibanding melihat kedua orang tua sendiri bahagia.
Untuk memastikan lebih jelas, saya hubungi Pak Dwija via telepon. Memang benar, kampus lagi mencari asisten dosen, dan saya ditawarkan untuk daftar ke sana. Waktu itu saya hanya diminta mengirimkan CV dan portofolio lewat email. Setelah itu, tinggal menunggu kabar selanjutnya dari kampus.
Tidak lupa, saya hubungi pemilik kost tempat saya tinggal dulu pas masih kuliah di Bandung. Syukurlah masih tersisa satu buah kamar untuk saya. Saya sengaja memilih kost yang lama, karena memang sudah dekat dengan pemilik kostnya, harganya paling murah dibanding kost yang lain, ditambah jarak ke kampus yang lumayan dekat (cuma 15 menit jalan kaki).
Persiapan Kembali ke Bandung
Bulan Agustus tiba, waktunya persiapan untuk kembali ke Bandung. Saya pun mendapat kabar terbaru dari Pak Dwija mengenai pendaftaran jadi asisten dosen. Beliau bilang kalau saya harus mengisi formulir pengajuan kode dosen, serta menyerahkan fotokopi ijazah S1 dan pas foto.
Tadinya saya mau menyerahkan semua berkas itu saat tahun ajaran baru dimulai, tapi mungkin lebih baik kalau semuanya selesai lebih cepat. Maka dari itu, saya pun langsung pergi ke Bandung di tanggal 15 Agustus 2017. Berangkat pagi-pagi dan terkena macet parah di jalan tol.
Sesampainya di Bandung, saya langsung makan siang di warung nasi dekat kampus. Setelah itu langsung ke kampus, dan mengisi formulir pengajuan kode dosen yang telah disediakan, lalu menyerahkan semua berkas yang diminta ke bagian administrasi.
Selesai mengurus berkas, saya mengobrol sebentar dengan Pak Dwija seputar kegiatan sebagai asisten dosen. Intinya, saya mendapat tugas menjadi asdos di mata kuliah semester 3, yaitu “Studio Manajemen Desain 1”. Dosen yang akan saya dampingi adalah Pak Yanuar Rahman dan Bu Atria Fadilla, dengan total kelas sebanyak 4 kelas.
Urusan di kampus beres, saatnya mengunjungi kost tempat tinggal nanti~ Di sana saya disambut oleh Abah (pemilik kost) dan keluarganya. Saya lihat kamar saya yang dulu, ternyata sudah dicat ulang sama Abah menjadi lebih rapi. Harganya pun tidak terpaut jauh dengan harga kost pas saya kuliah dulu, masih nyaman di kantong lah~ Sebelum terlalu sore, saya pamit untuk pulang ke Bekasi.
Tanggal 20 Agustus 2017, sehari setelah hari raya Saraswati, saya sekeluarga pergi ke Bandung dengan membawa beberapa barang untuk diletakkan di kost. Barang yang dibawa sih tidak terlalu banyak, cuma beberapa pasang pakaian, rak-rak kecil, karpet, dan bantal. Sengaja pakai mobil pribadi biar tidak repot sewa layanan angkut barang, sekaligus orang tua saya juga mau silaturahmi dengan keluarga Abah.
Awal-Awal Jadi Asdos
Hari Selasa (22 Agustus 2017), saya mulai masuk ke kelas bersama Bu Atria. Karena baru minggu pertama perkuliahan, jadi cuma perkenalan saja. Awalnya, gugup sekali berbicara di depan kelas, padahal dulu pas masih jadi mahasiswa biasa aja. Tapi lambat laun sudah mulai terbiasa. Hari kamisnya saya masuk ke kelas Pak Yanuar.
Minggu berikutnya, saya sudah diberikan kepercayaan oleh kedua dosen untuk mengawasi kelas sendirian. Ya, di sini saya mulai berinteraksi dengan mahasiswa lewat asistensi tugas. Sama seperti tugas saya di semester 3 lalu (Kuliah Semester 3 di DKV), mereka disuruh menggambar sketsa realis dari 3 buah objek, dengan total 14 gambar tiap satu objeknya.

Setiap pertemuan, mereka diwajibkan untuk melaksanakan asistensi pada saya maupun dosen yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk menilai perkembangan mereka dalam menyelesaikan tugas, serta menerima pendapat/saran dari dosen atau asdos. Sesekali saya berkeliling meja untuk melihat cara mereka menggambar. Lucu deh, benar-benar jadi ingat pas kuliah dulu!
Mungkin sekian dulu tulisan kali ini. Maaf karena jarang menulis, soalnya selain jadi asdos, saya juga mengerjakan dua proyek freelance. Mohon doanya ya biar semuanya berjalan lancar~ Terima kasih sudah membaca.
Salam,
Agung Rangga.
Trivia:
Pas awal-awal, mahasiswa saya memanggil saya dengan sebutan “Pak”, tapi langsung saya koreksi dengan sebutan “Kak” saja. Hei, saya belum setua itu!
Comments (21)
BacaPikiransays:
5 September 2017 at 16:09Halo calon dosen 🙂
Agung Ranggasays:
5 September 2017 at 20:06Halo~ 🙂
Deddy Huangsays:
5 September 2017 at 16:26pak dosen.. pasti byk yang betah kamu jadi asdos 😛
Agung Ranggasays:
5 September 2017 at 20:07Ahahaha, kok tahu koh?
khairulleonsays:
5 September 2017 at 16:27Aiih keren banget jadi asdos, tahun besok langsung jadi Dosennn ! 🙂
Nikmati saja kang kesibukanya,
Kerja keras tidak akan menghianati 🙂
Agung Ranggasays:
5 September 2017 at 20:07Amiin, terima kasih ya. 😀
alrisblogsays:
5 September 2017 at 16:44Selamat ya Gung. Yang terpilih jadi asdos memang lulusan yang punya nilain bagus biasanya.
Sukses untuk karirnya.
Agung Ranggasays:
5 September 2017 at 20:11Terima kasih pak. 😀
Garasays:
6 September 2017 at 07:24Wah selamat Gung sudah selangkah lebih dekat dengan impian sebagai dosen, hehe. Kapan-kapan kalau saya ke Bandung, kita kopdar yuk, hihi. Masa masih saudara sama-sama dari Bali tapi belum pernah ketemuan sih, hehe. Semangat terus buat mengajarnya, kata orang semakin banyak pengalaman maka semakin terasah kemampuan mengajar itu. Pertamanya memang menegangkan tapi semakin dijalani semakin seru, begitu kata teman saya yang akhirnya ketagihan menjadi pengajar.
Sukses selalu…
Agung Ranggasays:
6 September 2017 at 10:28Terima kasih bli, ditunggu kunjungannya ke Bandung! 😀
Garasays:
8 September 2017 at 06:11Siap!
shiq4says:
6 September 2017 at 11:53Wah selamat mas agung dengan pekerjaan barunya sebagai asdos. Nanti bisa sekalian lanjut ke S-2 biar cepat promosi jadi dosen. Semoga nyaman dan menikmati pekerjaan barunya. Sukses selalu 😀
Agung Ranggasays:
9 September 2017 at 10:08Terima kasih Mas Shiqa. 😀
Sandi Iswahyudisays:
6 September 2017 at 13:06alhamdulillah, moga ada kesempatan buat jadi dosen di situ. Siap2 buat kuliah s2 ya. Dan semoga lancar asdos dan freelancenya.
Agung Ranggasays:
12 Oktober 2017 at 14:57Iya mas, terima kasih. 🙂
destinisays:
6 September 2017 at 22:02Selamat ya mas Agung. Semoga pekerjaannya berkah. Kereen! 👍
Agung Ranggasays:
9 September 2017 at 10:09Terima kasih. 🙂
deysays:
7 September 2017 at 15:29Ish, Agung jadi asdos. Selamat ya, mimpi yang terwujud.
Jangan2 anaknya teman saya yang kuliah di sana jadi mahasiswanya Agung nih …
Agung Ranggasays:
9 September 2017 at 10:09Terima kasih bun. 😀
Mondasays:
14 Oktober 2017 at 19:45congrats Gung, pasti senang mengerjakan sesuatu yang sudah diimpikan
sukses terus ya
Agung Ranggasays:
14 Oktober 2017 at 20:29Terima kasih bun. 😀